Sekolah Segera Dibuka Kembali di Zona Hijau | Pranusa.ID

Sekolah Segera Dibuka Kembali di Zona Hijau


Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim. (Kemendikbud/Youtube)

PRANUSA.ID — Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim memutuskan akan segera membuka kembali sekolah di zona hijau pada tahun ajaran baru 2020/2021 di bulan Juli mendatang.

Hal itu disampaikan dia dalam konferensi pers yang disiarkan di akun YouTube Kemendikbud, Senin (15/6/2020).

Zona hijau berarti sebuah wilayah atau daerah yang kasus penyebaran virus corona atau Covid-19 sudah dapat dikategorikan aman atau bahkan tidak memiliki penambahan kasus lagi.

Menurut Nadiem, ada tiga tahap dalam pembukaan sekolah di zona hijau. Tahap pertama dilangsungkan bagi jenjang SMA, SMK, MA, MAK, SMTK, SMK dan sederajat.

Tahap dua dilakukan dapat oleh SD, MI, dan Paket A, dan SLB. Tahap ketiga dilakukan oleh jenjang PAUD. Ketiga tahap tersebut akan dilakukan dengan jeda waktu selama dua bulan.

Jadi, tidak semua sekolah dapat menggelar pembelajaran secara tatap muka di tahun ajaran 2020/2021 tersebut. Nadiem mengungkap jenjang pendidikan sekolah paling tinggi dapat melangsungkannya.

Meski begitu, Nadiem mengingatkan sekolah untuk tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat dalam upaya meminimalisasi penyebaran virus corona. Dia juga melarang siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler selama masa transisi.

“Jadinya aktivitas seperti kantin di mana anak-anak berkumpul dari berbagai macam kelas berkumpul itu tidak diperkenankan selama 2 bulan pertama. Juga kegiatan olahraga dan ekstrakurikuler itu belum diperbolehkan selama masa transisi,” tegas Nadiem.

Jadi, semua aktivitas atau kegiatan yang bersifat mengumpulkan orang banyak, membuat anak-anak berinteraksi antara satu kelas dan kelas lainnya belum diperbolehkan.

“Selama masa transisi ini hanya boleh masuk ke kelas, langsung pulang,” tegas Nadiem.

Nadiem juga akan memastikan jadwal pembelajaran pada tahun ajaran 2020/2021 tidak akan berdampak pada metode apapun.

“Jadwal itu tidak berdampak kepada metode apa, pembelajaran yang ada maupun daring atau tatap muka jadi kami tidak mengubah kalender pembelajaran,” kata Nadiem. (Cornelia)

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top