Soal Penanganan Covid-19, Jokowi Kepada Gubernur: Mainkan Gas dan Rem
PRANUSA.ID — Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta para gubernur untuk lebih berhati-hati dan serius dalam menangani pandemi virus corona atau Covid-19.
“Hati-hati yang angkanya masih tinggi. Saya minta gubernur kerja keras,” kata Jokowi dalam rapat bersama para gubernur secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (1/9/2020).
Meski begitu, Jokowi tak dapat memungkiri bahwasannya angka kasus kesembuhan (case recovery rate) memang mengalami peningkatan dibandingkan di awal pandemi.
“Dulu kita ingat di bulan April itu [tingkat kesembuhannya] 15%, kemudian sekarang di bulan Agustus itu 72,1%. Jadi ada pergerakan yang lebih baik, lebih tinggi dari pada rata-rata dunia yang 69%,” ujar dia.
Pergerakan baik itu juga terjadi pada angka kasus kematian (case fatality rate) yang mengalami penurunan dari 7,83% di bulan April menjadi 4,2% di bulan ini.
Namun, Jokowi mengingatkan untuk tetap berhati-hati karena angka kasus kematian di Indonesia masih lebih tinggi dan berada di atas rata-rata dunia (fatality rate global), yakni 3,36%.
“Ini pekerjaan besar kita. Sekali lagi kita harus waspadai betul sehingga kita tidak kehilangan kendali dalam penanganan penyebaran Covid,” tegas Jokowi.
Dia juga meminta agar para gubernur terus bekerja sama dengan instansi terkait di daerah dan aktif berkomunikasi dengan pemerintah pusat.
“Kalau ada masalah-masalah yang memang pemerintah pusat harus bantu, sampaikan kepada kita di pemerintah pusat, utamanya di komite dan gugus tugas kita,” imbuhnya.
Menurut Jokowi, sosialisasi dan penerapan protokol kesehatan pencegahan penularan virus corona harus terus digencarkan secara masif dan efektif hingga vaksin ditemukan.
“Saya minta kepada gubernur memainkan gas dan rem sesuai takaran dan data-data yang dimiliki, karena kalau kurva ini tidak bisa kita tekan dengan cepat dan angka kesembuhan tidak bisa kita tingkatkan secara drastis, situasi ketidakpastian terus berlanjut,” tukasnya.
(Cornelia)