Teras Ajak Semua Pihak Gotong Royong Memelihara Cagar Budaya di Kalteng | Pranusa.ID

Teras Ajak Semua Pihak Gotong Royong Memelihara Cagar Budaya di Kalteng


Teras Narang, Anggota DPD RI dalam sebuah kunjungan ke desa di Kalimantan Tengah (Dok. Istimewa)

Banyaknya cagar budaya di Kalimantan Tengah serta terbatasnya anggaran pemerintah daerah, membutuhkan perhatian pemerintah pusat. Selain itu, kepedulian masyarakat luas termasuk dari kalangan pelaku usaha dinilai sangat penting agar cagar budaya di Kalteng dapat terpelihara.

Hal ini menjadi kesimpulan dalam kunjungan kerja ke daerah pemilihan yang dilakukan oleh Anggota DPD RI Dapil Kalteng, Teras Narang. Kunjungan yang digelar baru-baru ini di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah, mendiskusikan tentang tantangan pengelolaan cagar budaya.

“Mari semua pihak, khususnya masyarakat dan pelaku usaha. Bersama pemerintah kita berkolaborasi dan bekerja sama sebagaimana semangat huma betang. Kita pelihara dan rawat warisan cagar budaya di Kalimantan Tengah untuk generasi penerus kita” ujar Teras yang pernah memimpin Kalteng sebagai Gubernur periode 2005-2015 tersebut.

Teras menyebut bahwa pemerintah daerah tentu memiliki keterbatasan, terlebih saat ini pemerintah juga sedang menghadapi situasi pandemi Covid-19. Kondisi ini membuat alokasi anggaran difokuskan di sektor ekonomi dan kesehatan.

Pihaknya pun menyadari hal ini dan berharap pemerintah daerah memiliki skala prioritas untuk renovasi terhadap cagar budaya, khususnya huma betang yang jumlahnya cukup banyak. Melalui strategi gotong royong bersama pemerintah pusat, masyarakat dan kalangan pelaku usaha, diharapkan ada solusi bersama. Terlebih untuk pelaku usaha yang punya kepedulian atas kebudayaan agar dapat mendukung dengan program Corporate Social Responsibility, atau Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.

Dalam kesempatan itu, Guntur Talajan selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalteng menjelaskan tantangan pemeliharaan dan pengelolaan cagar budaya. Selain keterbatasan anggaran menurutnya masih diperlukan upaya untuk penyelesaian tata ruang lewat sertifikasi gratis cagar budaya yang ada. Berikutnya pengembangan agar cagar budaya dapat menjadi destinasi wisata yang berkontribusi pada Pendapatan Asli Daerah dan kesejahteraan masyarakat di sekitar.

Pihaknya menyebutkan bahwa saat ini di Kalteng terdapat 361 cagar budaya yang sudah masuk registrasi nasional dan tersebar di beberapa Kabupaten. Lalu disampaikan masih ada sekitar 234 cagar budaya lain yang belum terdaftar. Khusus untuk betang sendiri, disebut terdapat 46 unit di mana terdapat 24 unit dalam kondisi baik, 15 unit rusak berat dan 7 unit rusak ringan.

Tak lupa Guntur pun mengusulkan agar ada perhatian dengan membangun Balai Cagar Budaya di Kalteng.

“Di Kalteng belum ada Balai Cagar Budaya, yang ada Balai Bahasa. Ada rencana dan niat kami kalau berkenan, kita membutuhkan Kantor Balai Cagar Budaya ada satu di Kalteng” harapnya.

Teras pada akhir acara pun berkomitmen mendukung serta mengapresiasi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalteng. Tak lupa ia berpesan agar seluruh jajaran dapat bersemangat dan bekerja sama mengembangkan kebudayaan dan pariwisata di Kalteng.

Pada akhir acara, Guntur Talajan pun tak sungkan memainkan sape dengan diikuti senandung ucapan terima kasih dari Teras Narang yang merupakan Presiden Majelis Adat Dayak Nasional yang pertama.

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top