Usung Persatuan, Masyarakat Kampung Karo Aceh Tenggara Gelar Gendang Guro-Guro Aron 2023 | Pranusa.ID

Usung Persatuan, Masyarakat Kampung Karo Aceh Tenggara Gelar Gendang Guro-Guro Aron 2023


Panitia Guro-Guro Aron Lawe Desky Kampung Karo 2023
Panitia Guro-Guro Aron Lawe Desky Kampung Karo 2023

Masyarakat Lawe Desky Kampung Karo, Aceh Tenggara, merayakan kebersamaan dengan menggelar Gendang Guro-Guro Aron 2023 pada Senin, (3/7/2023). Gendang Guro-Guro Aron merupakan sebuah panggung budaya tahunan yang didedikasikan bagi muda-mudi serta warga masyarakat suku Karo.

Ajang Guro-Guro Aron biasanya menjadi perekat tali silaturahmi bagi masyarakat Karo yang disertai tradisi pulang kampung bagi para perantau. Tahun ini, penyelenggaraan acara ini menjadi istimewa karena sebelumnya bertahun-tahun berhenti karena pandemi Covid-19.

“Kita bersyukur bisa menggelar acara ini untuk mengukuhkan persatuan masyarakat. Terlebih Kampung Karo saat ini secara administratif telah mekar menjadi 3 desa. Ajang budaya demikian bisa membantu merawat kebersamaan,” ujar Simon Sembiring, Ketua Panitia Gendang Guro-Guro Aron Lawe Desky Kampung Karo 2023.

Simon berharap acara ini juga dapat menjadi sarana untuk membangun prinsip-prinsip budaya yang menyatukan. Terlebih jelang tahun politik, menurutnya kadang perbedaan menjadi menguat ketimbang persatuan. Dengan menggelar acara yang berisi pentas seni tari dan lagu serta silaturahmi antar warga 3 desa, ia berharap kepentingan masyarakat bisa lebih kuat dari kompetisi politik.

Pulang Kampung Bersilaturahmi

Lawe Desky Kampung Karo sendiri merupakan desa unik yang dihuni mayoritas suku Karo. Kini desa yang dulu satu telah mekar menjadi 3 Desa yakni Lawe Desky I, Lawe Desky Jaya, dan Sabilussalam. Meski ada perbedaan administrasi desa, namun secara sosial masyarakat 3 desa ini masih terikat dalam ikatan adat dan budaya.

Di desa budaya ini, beragam suku lain hidup berdampingan dengan harmonis. Beragamnya warga dari suku berebda mulai dari Karo, Toba, Gayo, Alas, Mandailing, Minang, Sunda, Jawa, memperkaya kehidupan sosial masyarakat. Meski tradisi budaya Karo menjadi dominan dan diterima baik sebagai perekat sosial.

Karya Sitepu, perantau yang kini bermukim di Bekasi menyampaikan kegembiraannya atas penyelenggaraan acara ini.

“Saya gembira dan antusias, karena setelah pandemi, masyarakat bisa berkumpul kembali merayakan kebersamaan. Saya juga mengapresiasi para perantau lain yang kompak mendukung acara ini,” ujarnya.

Karya Sitepu menyebut bahwa umumnya masyarakat Kampung Karo akan kembali pada 3 momen. Pertama adalah hari raya seperti Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru, serta Gendang Guro-Guro Aron yang jadi momen kebudayaan. Ia pun berharap kebersamaan dalam merawat tradisi dan budaya, bisa menjaga persatuan dan mendorong kesejahteraan masyarakat.

Rukiah br Ginting, Bendahara Panitia, menyampaikan terima kasih atas dukungan banyak pihak. Khususnya dari para perantau, Kepala Desa, karang taruna, pemerintah daerah setempat, pihak keamanan, hingga pelaku usaha yang turut berpartisipasi.

“Kami apresiasi seluruh dukungan yang diberikan sehingga acara ini berlangsung. Semoga dengan acara ini, persatuan warga semakin kokoh ke depannya,” ujar perempuan yang juga bermukim di Bekasi ini.

Menurutnya berkat kerja sama seluruh pihak, panitia berhasil mengumpulkan dana hingga Rp100 juta lebih. Dukungan ini menurutnya menjadi tanda harapan masyarakat akan acara yang menyatukan. Ia pun berterima kasih atas dukungan dan amanah yang menurutnya akan dipertanggungjawabkan secara transparan.

Untuk tahun ini para perantau yang pulang kampung mengikuti acara, umumnya dari Sumatera Utara, Jabodetabek, Lampung, Riau, hingga Bangka Belitung. Para perantau ini tak sungkan membagikan momen kepulangan mereka di sosial media.

Acara ini dimeriahkan perkolong-kolong Pedro Ginting dan Sabarina br Surbakti serta bintang tamu seperti Narta Siregar, Julya Cristi br Ginting, Iche br Ginting, dan pemusik serta pemain kulcapi Djast Group. Mengambil tema Sada Arih, Sada Ulih yang bermakna Satu Mufakat, Satu Berkat, acara ini diharapkan menjadi sarana hiburan yang mempersatukan masyarakat.

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top