HANYUT
Serenada coklat kurengkuh dalam sajak
Lenggak-lenggok menampar dukana
Embus riak susur tepi saling bercumbu
Hanyutlah mantra-mantra dari sgala penjuru
Elegi riuh diusir dari jiwa hampa
Dihanyutkan riak yang mengayun-ngayun
Sambil menampar semak dan ilalang
Puing-puing afotik terluna-lunta
Tergelepar dada sesak meronta-ronta
Horison bersemayam
Meluluhkan merah kesumba dalam denyar
Mengadu mistis di wajah malam tembaga
Sungkawa diterawang dewi bulan
Pupusnya durjana oleh basuhan pukul 12
Angin rebah mendesir tungkai-tungkai dara
Meraga sukma gulana binasa
Gemericik merdu gelagapan bergema
Syahdu berirama nikmat kurnia-Nya
Aliran membasahi loka
Mengalun ritmis mengakar sanubari
Pun bulir jirah-jirah padi butuh asupan
Hingga gugur mendayu-dayu
Saksi bisu peradaban adiwangsa
Bisingnya tawar menjelma sunyi
Sumpah serapah terlontar
Tak dilayangkannya kering kerempeng
Terjulur lidah timbunan rezeki
Hidup melarat tiada sejati
Pelipur lara mengalir padanya
Tembang yang elok membalas-Nya
Sebab risalah Sungai Kapuas tercipta
FESSA