Polda Kalbar Bongkar Sindikat Perdagangan Manusia ke Malaysia | Pranusa.ID

Polda Kalbar Bongkar Sindikat Perdagangan Manusia ke Malaysia


ILUSTRASI: Perdagangan Manusia/Human Trafficking (Dok. Liputan 6).

PRANUSA.ID– Polda Kalimantan Barat (Kalbar) berhasil menggagalkan upaya perdagangan manusia ke Malaysia dan menyelamatkan sebanyak 18 orang korban dari tindak kejahatan tersebut.

Direskrimum Polda Kalbar Kombes Luthfie Sulistiawan menjelaskan, korban perdagangan manusia sebanyak 18 orang tersebut terdiri dari 13 pria dan 5 wanita. Tiga orang di antaranya berasal dari luar Provinsi Kalbar.

“Dalam kasus ini kami mengamankan satu orang tersangka,” ujar Direskrimum Polda Kalbar Kombes Luthfie Sulistiawan di Pontianak, Selasa (12/10/2021).

“Dari tangan tersangka kami juga mengamankan uang hasil kejahatan, dan satu handphone sebagai alat bantu dalam melancarkan kejahatannya untuk menghubungi para agen luar yang ada di Malaysia,” sambungnya.

Luthfie mengatakan, bahwa modus pelaku perdagangan manusia tersebut adalah menjanjikan pekerjaan dengan gaji yang tinggi, sehingga para korbannya tergiur untuk bekerja di negara tetangga, Malaysia, meskipun secara ilegal.

“Modus operandinya kurang lebih sama dengan yang terdahulu. Mereka bujuk rayu keluarga dan para calon PMI dengan menjanjikan pekerjaan dengan gaji yang cukup tinggi untuk bekerja di Malaysia,” tambahnya.

Dengan terungkapnya sindikat perdagangan orang ini, Polda Kalbar meminta masyarakat berhati-hati dengan iming-iming bekerja di luar negeri dengan penghasilan besar. Bila ingin bekerja ke Malaysia agar melewati prosedur yang benar dan bukan melalui calo.

“Jika hendak bekerja di luar negeri agar sesuai dengan prosedur dan jangan melalui calo,” ujarnya.

Para korban telah mendapat penanganan. Sedangkan pelaku terancam dengan UU Nomor 21 Tahun 2007 tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dengan ancaman hukuman minimal 3 tahun penjara.

 

Laporan: Bagas R

Editor: Jessica C. Ivanny

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top