Wacana Gubernur Dipilih DPRD, Midji: Mengkhianati Perjuangan Reformasi
PRANUSA.ID– Belakangan, muncul gagasan agar Gubernur tidak lagi dipilih langsung oleh rakyat tetapi melalui anggota DPRD.
Usul menghapus pemilihan gubernur secara langsung pertama kali dikemukakan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar. Ia berdalih, perebutan kursi gubernur hanya membuat masyarakat terbelah.
Tak ketinggalan, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo juga mengusulkan agar gubernur ditunjuk oleh pemerintah pusat.
Menanggapi wacana panas tersebut, Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji, mempunyai sikap tegas untuk menolak.
Menurutnya, sistem yang demikian merupakan bentuk pengkhianatan terhadap cita-cita reformasi. Oleh karena itu, ia pun secara tegas menyatakan tidak akan maju sebagai calon gubernur lagi jika pemilihan dilakukan secara tertutup melalui anggota DPRD.
“Kalau nanti pemilihan gubernur lewat DPRD, saya pastikan tidak maju. Kalau pemilihan langsung saya maju,” kata Sutarmidji saat memberikan kuliah umum dalam bedah buku berjudul “Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999” di Auditorium Untan Pontianak, Jumat (17/2/2023).
Ia menegaskan bahwa cita-cita reformasi harus dipertahankan dan jangan dirusak.
“Nanti saya dianggap menghianakati perjuangan reformasi, sebab dulu sudah sulit-sulit memperjuangkan reformasi, sekarang kita jangan mau jadi bagian untuk (merusak) itu,” ucap Sutarmidji.
Sutarmidji pun mengajak seluruh mahasiswa mengawal amanah reformasi untuk Indonesia yang lebih baik.
Mahasiswa, ujar Sutarmidji, jangan berdiam diri dari hal-hal yang menyimpang dari roh reformasi.
“Tapi saya ingatkan, pahami dulu aturan-aturan, baru bergerak. Kita harus berjalan dan bergerak sesuai aturan, supaya tidak konyol,” pungkas Sutarmdiji.
Laporan: Jessica C. Ivanny
Editor: Bagas R.
