Tiongkok Kecam Pernyataan Israel yang Menyangkal Eksistensi Palestina | Pranusa.ID

Tiongkok Kecam Pernyataan Israel yang Menyangkal Eksistensi Palestina


ILUSTRASI: Bendera negara Palestina dan Israel.

Laporan: Marsianus N.N ¦ Editor: Bagas R.

PRANUSA.ID–  Pernyataan Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich yang menyangkal eksistensi rakyat dan bangsa Palestina mendapat banyak reaksi keras dari berbagai pihak.

Salah satunya adalah Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Tiongkok Wang Wenbin. Dikutip dari laman resmi Kemenlu Tiongkok, Wang menilai pidato yang dilontarkan oleh Smotrich dalam sebuah pertemuan di Paris, Prancis, akhir pekan lalu tersebut adalah salah dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.

“Pernyataan tersebut dapat meningkatkan ketegangan saat ini antara Palestina dan Israel. Tiongkok mengutuk ini dan mendesak semua pihak, terutama Israel, untuk bertindak hati-hati, berbuat lebih banyak untuk menenangkan situasi, menghindari eskalasi lebih lanjut, dan mencegah situasi menjadi tidak terkendali,” kata Wang,  pada Rabu (22/3/2023).

Wang pun lantas menegaskan lagi posisi Tiongkok dalam isu Palestina, yakni mendukung mendukung implementasi solusi dua negara melalui dialog dan pembicaraan damai berdasarkan resolusi PBB yang relevan serta prinsip ‘tanah untuk perdamaian’.

Selain itu, ia menambahkan bahwa Tiongkok mendukung pembentukan negara Palestina merdeka yang menikmati kedaulatan penuh atas dasar perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem timur sebagai ibu kotanya.

“Tiongkok akan terus bekerja dengan komunitas internasional untuk membantu penyelesaian isu Palestina secara adil dan komprehensif,” tegas Wang.

Smotrich, seorang nasionalis Yahudi, pada Minggu (19/3/2023) berpendapat bahwa gagasan kebangsaan Palestina ditemukan pada abad yang lalu sebagai respons atas gerakan Zionis untuk mendirikan Israel modern.

“Siapa raja Palestina pertama? Bahasa apa yang dimiliki orang Palestina? Apakah pernah ada mata uang Palestina? Apakah ada sejarah atau budaya Palestina? Tidak ada apa-apa. Tidak ada yang namanya orang Palestina,” kata Smotrich seperti dilansir CNN, Kamis (23/3/2023).

Smotrich menyampaikan pernyataan tersebut di Paris, Prancis, dalam upacara peringatan atas mendiang aktivis Partai Likud Jacques Kupfer, yang meninggal pada tahun 2021 setelah lama berjuang melawan kanker.

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top