Anak Pamit Ngaji Malah Demo Bela Rizieq, Alifurrahman: FPI Rusak Generasi Muda | Pranusa.ID

Anak Pamit Ngaji Malah Demo Bela Rizieq, Alifurrahman: FPI Rusak Generasi Muda


Habib Rizieq Shihab. (minews.id)

PRANUSA.ID — Pegiat media sosial Alifurrahman menilai organisasi Front Pembela Islam (FPI) yang sudah dibubarkan pemerintah secara resmi pada 30 Desember lalu telah merusak generasi muda.

Hal itu disampaikannya usai mengomentari seorang anak laki-laki berinisial T (12), warga Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat yang diamankan polisi lantaran ikut merusuh saat demo bersama 30 orang lainnya menuntut Rizieq Shihab dibebaskan di Kejaksaan Negeri Singaparna, Tasikmalaya, Senin (12/7) siang.

T adalah anak dari Kokom (49) yang datang ke Polres Tasikmalaya sambil menangis tersedu karena tidak menyangka anaknya yang pamit mengaji malah ditangkap polisi karena terlibat melakukan aksi vandalisme.

“Tadi anak saya bilangnya mau mengaji. Sempat juga minta uang Rp 2.000 dan saya kasih. Tapi sampai sore anak saya gak pulang-pulang,” kata Kokom.

Menyoroti hal itulah, Alifurrahman lantas ikut berkomentar dalam sebuah tayangan video berjudul ‘Anak Mau Ngaji Malah Diajak Demo Bela Rizieq’ di kanal YouTube @2045 TV seperti dikutip Pranusa.id, Jumat (16/7).

Alifurrahman menilai ada dua kemungkinan yang terjadi di balik kejadian tersebut. Pertama, bisa saja si anak memang mau demo dan kemudian berbohong pada ibunya.

Kedua, bisa jadi anak tersebut sebenarnya tidak mau demo, namun terpaksa ikut karena dikelilingi ustaz dan teman lain yang demo.

“Tapi dari poin ini yang penting untuk kita sadari adalah orang tuanya bukan orang tua kadrun. Si ibu-ibu ini, yang marah ke anaknya, yang bilang anaknya pamit ngaji, ini ibu-ibu yang bener,” ujar dia.

Menurutnya, bila anak dari ibu baik seperti itu saja masih bisa diajak demo, maka pasti akan lebih mudah bagi anak-anak yang orang tuanya memang merupakan “kadrun”.

Untuk itu, ia mengungkapkan orang dewasa yang mengajak anak-anak untuk berdemo itu yang mesti diproses dalam kasus ini. Orang dewasa tersebut misalnya guru mengaji.

“Tapi, kalau mau dilihat secara nasional, emang ada tukang rusuhnya, tukang provokatornya itu ada. Siapa dia? Ya siapa lagi kalau bukan Rizieq,” tutur Alifurrahman.

Selain itu, ia menilai pola demo melibatkan anak sudah terjadi berulang kali dan menjadi masalah yang harus dipikirkan bersama.

“Bagaimanapun kita sudah tahu, kita sudah punya sangat banyak referensi bahwa FPI sudah jelas-jelas merusak generasi muda,” kata Alifurrahman.

Penulis: Jessica C. Ivanny
Editor: Bagas R.

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top