Cendikiawan Dayak Diminta Punya Semangat Dayak Layak Hadapi Perubahan Global | Pranusa.ID

Cendikiawan Dayak Diminta Punya Semangat Dayak Layak Hadapi Perubahan Global


Teras Narang, Ketua Komite I DPD RI dalam sebuah kunjungan ke desa di Kalimantan Tengah (Dok. Istimewa)

Cendikiawan Dayak didorong untuk melihat dan menyikapi tantangan kekinian dunia dan nasional dengan semangat dayak layak atau semangat untuk maju setara dengan suku bangsa lainnya di dunia. Hal ini disampaikan Teras Narang, Senator DPD RI Provinsi Kalimantan Tengah dalam arahannya pada Rapat Kerja Nasional Ikatan Cendikiawan Dayak Nasional I yang digelar secara virtual pada Selasa (10/11/2020).

Pihaknya pun menyampaikan setidaknya 5 tantangan kekinian yang tersaji di depan masyarakat Dayak.

“Pertama ada revolusi industri 4.0 dengan perubahan digital dan kecerdasan buatan yang harus disikapi” ujar Teras.

Teras menambahkan pula ada bonus demografi 2045 yang membutuhkan penguatan generasi muda kita. Ketiga ada 17 sasaran pokok Sustainable Development Goals, khususnya berkaitan dengan pendidikan dan hidup sehat sejahtera serta kemitraan untuk mencapai suatu tujuan komunitas masyarakat.

Keempat adalah situasi pandemi yang tidak pernah diprediksi sebelumnya dan kini memaksa masyarakat menghadapi perubahan baru. Kelima, berkenaan dengan tantangan seputar agenda pemindahan Ibu Kota Negara dan juga sustainable food estate di Kalimantan Tengah. Semua isu ini merupakan bagian yang ingin ditawarkan untuk disikapi oleh ICDN.

Menurutnya tantangan ini diajukan untuk dijawab dalam Rakernas ICDN. Sehingga lebih jauh diharapkan ICDN mampu berperan menghadapi situasi perubahan tersebut. Perubahan ini nyata dan menurutnya sudah ada di hadapan masyarakat.

“Maka sangat penting untuk ICDN mengambil bagian dan menyiapkan tekad maju menghadapi tantangan ini. Agar masyarakat Dayak Layak, Dayak Patut dan Dayak Bisa berkembang sejahtera sebagai bagian dari warga Negara kesatuan Republik Indonesia” ujar Presiden Majelis Adat Dayak Nasional I tersebut.

Dalam kesempatan itu, Isran Noor, Gubernur Kalimantan Timur yang juga merupakan Ketua Dewan Pembina ICDN menyebut bahwa Kalimantan itu banyak dihuni oleh masyarakat dayak yang merupakan orang lokal, namun punya kesadaran nasional serta berpikir global.

Pihaknya meminta agar masyarakat Dayak tidak merasa kurang percaya diri dan berani tampil.

“Kalau kita rendah diri rugi kita” tandasnya.

Sementara Alue Dohong, selaku Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyampaikan bagaimana program TORA yang didorong oleh Presiden Jokowi hendaknya dimanfaatkan dengan dukungan peraturan daerah yang mengakui komunitas masyarakat adat. Termasuk agar ICDN melihat program kerja sama Kaltim dengan Bank Dunia dalam BioCarbon Fund terkait pengurangan emisi karbon, sebagai jalan kita merawat hutan masa depan. Mengambil jasa dari lingkungan dan bukan dari penebangan hutan.

Willy M Yoseph selaku Ketua Umum ICDN pada awal sambutannya mendorong agar ICDN berkontribusi bagi kepentingan bangsa dan negara Indonesia serta menjawab tantangan masyarakat dayak yang ada saat ini.

Pihaknya pun berharap jejaring kepengurusan ICDN dapat terbentuk di berbagai kabupaten dan kota termasuk di luar Kalimantan. Terlebih agar mendorong pemerintah daerah masing-masing untuk menerbitkan peraturan daerah yang berpihak pada kepentingan masyarakat adat Dayak.

“Maka ICDN kami harapkan mampu memberi kontribusi dalam pembuatan perda yang berhubungan dengan masyarakat adat atau hutan adat” harapnya.

ICDN menurutnya akan mencermati berbagai dinamika terkini sosial politik nasional seperti hadirnya UU Cipta Kerja, RUU Masyarakat Hukum Adat serta berbagai situasi termasuk perpindahan Ibu Kota Negara ke Pulau Kalimantan. Rakernas selanjutnya diisi dengan sidang komisi bersama perwakilan ICDN dari berbagai daerah untuk merumuskan arah kerja bersama.

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top