Ditengah Pandemi Covid-19, IHSG Menguat Pada Pekan Pertama April 2020 | Pranusa.ID

Ditengah Pandemi Covid-19, IHSG Menguat Pada Pekan Pertama April 2020


Bursa Efek IndonesiaJakarta – Memasuki bulan April tahun 2020, Pandemi COVID-19 masih memberikan dampak yang fluktuatif bagi Pasar Modal Indonesia, namun terlepas dari situasi tersebut pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup positif selama pada minggu ini atau untuk periode 30 Maret sampai dengan 3 April 2020, dengan mencatatkan peningkatan sebesar 1,71 persen berada pada posisi 4.623,429 dibandingkan penutupan pada minggu sebelumnya pada posisi 4.545,571. Senada dengan IHSG, nilai kapitalisasi pasar pada minggu ini juga mengalami peningkatan sebesar 1,55 persen atau sebesar Rp5.341,128 triliun dari Rp5.259,807 triliun pada penutupan minggu sebelumnya.

“Sementara itu pada minggu ini data rata-rata volume, frekuensi dan nilai transaksi harian perdagangan di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup mengalami perubahan” ujar Yulianto Aji Sadono, Sekretaris Perusahaan BEI lewat rilisnya, Jumat (3/04) di Jakarta.

Pihaknya menambahkan bahwa perubahan sebesar 22,67 persen terjadi pada data rata-rata volume transaksi harian menjadi 6.585 miliar unit saham dari 8.516 miliar unit saham pada minggu lalu, sementara itu data rata-rata frekuensi transaksi harian mengalami perubahan sebesar 24,35 persen atau sebesar 513.564 ribu kali transaksi dari 678.851 ribu kali transaksi pada penutupan minggu lalu dan perubahan paling signifikan yaitu sebesar 29,56 persen terjadi pada data rata-rata nilai transaksi harian menjadi Rp6,776 triliun dari Rp9,619 triliun pada minggu lalu.

Investor asing pada hari ini mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp16,55 miliar, sedangkan sepanjang tahun 2020, jual bersih asing tercatat sebesar Rp10,785 triliun.

BEI pada Selasa (31/3) resmi melakukan Pencatatan Perdana Saham PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk dengan kode saham SAMF, yang menjadi Perusahaan Tercatat ke-19 pada tahun 2020 dan tercatat pada Papan Utama BEI. SAMF bergerak pada sektor Basic industry and Chemicals dengan subsektor Chemicals. Untuk pertama kalinya seremoni dari pencatatan saham tersebut ditiadakan, sehubungan dengan imbauan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Pemerintah Republik Indonesia untuk melakukan Physical Distancing serta pembatasan kegiatan dalam jumlah besar sebagai langkah antisipasi penyebaran Pandemi COVID-19 di Indonesia.

BEI pada minggu ini mencatatkan 4 (empat) obligasi dan 1 (satu) sukuk, pertama tepatnya pada Senin (30/3) Obligasi Berkelanjutan IV Astra Sedaya Finance dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap IV Tahun 2020 resmi dicatatkan di BEI dengan jumlah dana obligasi sebesar Rp2.183.050.000.000,00 (dua triliun seratus delapan puluh tiga miliar lima puluh juta rupiah). Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) untuk Obligasi adalah idAAA (Triple A). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kemudian masih pada hari yang sama Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Bank CIMB Niaga Tahap III Tahun 2020 resmi dicatatkan di BEI dengan jumlah dana sukuk sebesar Rp1.000.000.000.000,00 (satu triliun rupiah). Hasil pemeringkatan dari PEFINDO untuk Sukuk idAAA(sy) (Triple A Syariah). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Permata Tbk.

Untuk pencatatan obligasi kedua dan ketiga terjadi pada hari Kamis (2/4) adalah Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Victoria Tahap III Tahun 2020 resmi dicatatkan di BEI dengan jumlah dana obligasi sebesar Rp60.000.000.000 (enam puluh miliar rupiah). PEFINDO memberikan peringkat untuk obligasi ini adalah idBBB (Triple B). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mega Tbk. Selanjutnya, Obligasi Berkelanjutan I Barito Pacific Tahap II Tahun 2020 resmi dicatatkan di BEI dengan jumlah dana obligasi sebesar Rp363.480.000.000,00 (tiga ratus enam puluh tiga miliar empat ratus delapan puluh juta rupiah). PEFINDO memberikan peringkat untuk obligasi ini adalah idA (Single A). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Keempat, pada hari Jumat (3/4) Obligasi Berkelanjutan III Mandala Multifinance Tahap V Tahun 2020 resmi dicatatkan di BEI dengan jumlah dana obligasi sebesar Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah). Hasil pemeringkatan PEFINDO untuk Obligasi ini adalah idA (Single A). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

“Total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2020 adalah 18 emisi dari 16 Perusahaan Tercatat senilai Rp19,37 triliun” jelasnya.

Dengan pencatatan ini maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 429 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp442,41 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 116 Perusahaan Tercatat. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 93 seri dengan nilai nominal Rp2.833,36 triliun dan USD400 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 12 emisi senilai Rp10,62 triliun.

 

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top