Jumlah Anak Indonesia Capai 90 Juta, IDAI: Mestinya Tes Virus Corona Ditingkatkan | Pranusa.ID

Jumlah Anak Indonesia Capai 90 Juta, IDAI: Mestinya Tes Virus Corona Ditingkatkan


Ilustrasi: lampos.co

PRANUSA.ID — Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan angka penularan virus corona atau Covid-19 pada anak tergolong tinggi disebabkan adanya keterlambatan dalam penanganan virus corona.

“Kami bisa mengatakan ada keterlambatan (penanganan). Jika ada deteksi dini sebanyak mungkin angka PDP dan konfirmasi positif pada anak tidak setinggi ini,” kata Ketua Umum IDAI Aman Bhakti Pulungan, dilansir dari CNNIndonesia.com, Minggu (24/5/2020).

Aman menyoroti perihal minimnya tes virus corona terhadap anak, berbanding terbalik dengan jumlah anak di Indonesia yang sudah mencapai 90 juta anak. Untuk itu, tes virus corona harus dilakukan secara masif kepada anak agar dapat menekan tingginya angka konfirmasi positif Covid-19.

“Per tahun rata-rata ada 5 juta kelahiran, sekarang anak di Indonesia 90 juta, tes kita baru berapa? Masih ratusan ribu, semestinya tes pada anak-anak ditingkatkan,” jelas dia.

Saat ini, data IDAI per 18 Mei 2020 menunjukkan sudah sebanyak 584 anak yang dinyatakan positif menginfeksi Covid-19. Lalu total anak berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) telah mencapai angka 3.324 dengan 14 anak positif Covid-19 dan 129 anak dinyatakan meninggal dunia.

Dari data tersebut, sudah seharusnya jumlah tes Covid-19 pada anak memang ditingkatkan. Dalam melakukan pengujian dengan metode PCR pada anak, ia mengaku memang tidak mudah, mengingat anak tidak nyaman ketika spesimen dahaknya harus diambil.

Namun, Aman menilai tetap harus ada peningkatan tes dengan metode PCR. Selain PCR, mengingat mobilitas anak bermain di luar rumah yang tinggi, maka penelusuran kontak pada anak juga mesti lebih masif.

Semua itu merupakan upaya dalam mewujudkan wilayah bebas Covid-19. Menurut Arman, dengan mewujudkan hal itu, aktivitas posyandu yang sempat terhenti dapat dimulai kembali.

“Imunisasi harus tetap berjalan, untuk membuka posyandu perlu clearing area, untuk itu tes PCR dan tracing pada anak perlu lebih masif,” tandas dia. (Cornelia/Pranusa)

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top