PMM di FH UGM Telah Usai, Mahasiswa FH UNTAN Berbagi Pengalaman Seru Selama Pertukaran
Laporan: Jessica Cornelia Ivanny | Editor: Severinus THD
PRANUSA.ID — Enam mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura (FH UNTAN) Pontianak belum lama ini telah usai mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) tahun 2023 di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (FH UGM) Yogyakarta.
PMM tersebut berlangsung sesuai dengan kalender akademik FH UGM, yakni mulai dari tanggal 14 Agustus 2023 hingga tanggal 15 Desember 2023.
Para peserta PMM dari FH UNTAN yang diberikan kesempatan untuk belajar di FH UGM merupakan mahasiswa yang telah lolos seleksi berkas administrasi dan seleksi wawancara di internal FH UNTAN. Mereka terdiri dari empat mahasiswa semester 5 dan dua mahasiswa semester 7.
Enam mahasiswa peserta PMM yang berhasil lolos seleksi dari internal FH UNTAN untuk diberangkatkan ke Yogyakarta adalah:
– Agung Prayoga (A1011211045)
– Anju Eranti (A1011201302)
– Fransiskus Figo (A1011211079)
– Jessica Cornelia Ivanny (A1011201058)
– Masda (A1011211078)
– Mochammad Iqbal Ar Ra’uufu (A1011211117)
PMM sendiri merupakan program mobilitas mahasiswa selama satu semester di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Program ini memberikan para peserta pengalaman belajar di salah satu perguruan tinggi Indonesia yang terlibat menjadi tempat tujuan peserta program PMM.
Ketua Kelompok Peserta PMM FH UNTAN di FH UGM Agung Prayoga mengatakan, pengalaman belajar yang diterima para peserta bukan sekadar pengalaman akademik belaka, namun mencakup pula pengalaman pembelajaran lintas budaya, lintas kampus, dan lintas pulau.
“Dalam kesempatan satu semester, mahasiswa dapat menjalankan berbagai kegiatan. Tidak hanya sebatas perkuliahan di kelas, kami juga mempelajari berbagai kebudayaan, kultur organisasi di Universitas Gadjah Mada, bahkan bisa melakukan kolaborasi antara mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura dengan mahasiswa Fakultas Hukum UGM,” kata Agung kepada Pranusa.ID, Jumat (29/12/2023).
Menurutnya, ada banyak hal dan manfaat positif yang dapat dipetik dari kegiatan yang telah dilakukan selama PMM di FH UGM. Ia berharap, kolaborasi antar mahasiswa beda universitas ini bisa terus dipertahankan dan ditingkatkan.
“Hal ini tentu akan membantu mahasiswa menggali potensi-potensi yang mereka miliki,” ujarnya.
Senada dengan Agung, Anju Eranti, mahasiswa semester 7 yang mengambil konsentrasi Hukum Internasional pun mengemukakan hal serupa.
Anju menilai program PMM telah membawa manfaat signifikan dan membantunya dalam banyak hal, terutama dalam kaitannya dengan pola belajar.
“Saya merasa bahwa pertukaran mahasiswa ini memberikan kesempatan saya untuk mengupgrade diri dengan mengenal pola belajar yang lebih modern,” tutur Anju dalam keterangan terpisah, Kamis (28/12).
“Di samping itu, saya memiliki kesempatan untuk memodernisasi mindset yang sebelumnya dogmatis menjadi fleksibel dan lebih terbuka dengan insight baru yang saya dapatkan dari lingkungan pendidikan di kampus UGM,” lanjutnya.
Anju yang juga adalah Ketua Lembaga Pers Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura, Acta Diurna, mengaku kepercayaan dirinya menjadi lebih baik usai mengikuti program PMM ini.
“Setelah menjalani perkuliahan di luar zona nyaman saya, kepercayaan diri yang meningkat membuat saya semakin merasa yakin dengan mimpi-mimpi yang nyata,” ungkap Anju.
Mewakili semua peserta PMM, Anju mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya kepada Kemendikbudristek, FH UNTAN, dan FH UGM, serta seluruh pihak/instansi yang terlibat dalam merealisasikan program PMM.
Ia berharap agar program PMM dapat terus menjadi wadah bagi mahasiswa untuk merealisasikan mimpinya dan menjadi pribadi yang lebih berkualitas. (*)