Dua Sisi Biaya | Pranusa.ID

Dua Sisi Biaya


Ilustrasi

Penulis adalah Thom Sembiring | Direktur Eksekutif Gerakan Jangkar Nusantara, Mahasiswa Program Studi Magister Perencanaan Ekonomi dan Kebijakan Pembangunan Universitas Indonesia.

KOLOM– Kemarin ke sekitar GBK menghantar adik yang datang ke Jakarta demi menonton pertandingan Timnas Indonesia versus Argentina. Saya sendiri, nangkring di FX Senayan menikmati nasi bakar dan menonton film lawas untuk membunuh waktu menunggu. Sesekali saja memantau berita online dari pertandingan tim di sebelah.

Hasil 0-2 begitu berita akhirnya. Ya, sudah bagus untuk pertandingan yang biayanya setara dengan pembangunan 6 Puskesmas alias Rp73,4 Miliar dari berbagai sumber termasuk sponsor.

Begitulah gambaran kondisi bangsa kita. Kekurangan atau upaya membebani kekurangan itu pun butuh biaya besar. Jadi bisa dibayangkan, untuk mengukur diri saja dalam mengelola timnas lewat laga persahabatan, biayanya begitu mahal. Apalagi kalau mau menang.

Dalam hidup, segala sesuatu ada risiko dan biayanya. Salah manajemen dan kebiasaan berpikir tidak cermat itu memakan anggaran. Contoh pemborosan anggaran untuk gaji pegawai yang terus ditambah tanpa perbaikan kinerja. Alih-alih mengefektifkan kerja pegawai sehingga anggaran efisien dan ada dana lebih untuk pembangunan fasilitas publik.

Jadi dari pertandingan Indonesia-Argentina kita belajar. Bahwa lemah, kalah, sakit atau tertinggal itu biayanya sangat besar. Tapi lebih besar lagi biaya untuk menjadi kuat, menang, dan sehat. Meski tentu saja pilihannya tetap lebih baik biaya besar untuk kuat ketimbang biaya boros karena kelemahan.

Biaya untuk menjadi kuat, hasilnya memberi kekuatan. Biaya yang dikeluarkan untuk membiayai kelemahan dan ketidakmampuan kita menjadi pemenang, hasilnya ya jelas memberi kerugian yang semakin besar.

Jadi pastikan kita memilih setiap biaya pengeluaran kita untuk sesuatu yang lebih menguatkan. Meski sulit, bangun kebiasaan produktif ketimbang konsumtif. Demikian agar tiap rupiah yang kita keluarkan tidak jadi bencana hidup di hari kemudian.

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top