Imbas Corona, Salat Idulfitri Masih Ditiadakan di Masjid Mujahidin Pontianak
PRANUSA.ID — Dalam rangka menekan angka penyebaran virus corona atau Covid-19, pelaksanaan berjemaah termasuk Salat Jumat dan Salat Idulfitri di Masjid Raya Mujahidin Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) masih tetap ditiadakan.
Hal itu ditegaskan Gubernur Kalbar Sutarmidji setelah mengkaji berbagai perkembangan kasus corona di Pontianak. Ia sekaligus menepis kabar yang sebelumnya mengatakan bahwa Masjid Raya Mujahidin akan kembali menggelar salat berjemaah.
“Sebetulnya dari awal belum memutuskan, tapi masih mengkaji, cuma yang buat statement itu kan tak paham tentang kasus Covid-19. Setelah mengkaji perkembangan kasus, maka untuk menghindari keterjangkitan, maka ditiadakan (salat berjemaah),” kata Midji dilansir dari Pontianak Post, Kamis (21/5/2020).
Keputusan Midji dilatarbelakangi masih banyaknya ditemukan masyarakat Kota Pontianak yang hasil rapid testnya reaktif. Bahkan, tiga pengurus Masjid Raya Mujahidin Pontianak dinyatakan reaktif terhadap hasil rapid testnya.
Selain itu, dua masyarakat Pontianak yaitu pasangan suami istri dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 setelah dilakukan tes swab RT-PCR. Hingga saat ini, mereka berdua masih diisolasi.
“Kemudian ditemukan 63 kasus reaktif di Diknas dan 44 kasus di bandara, serta ada 238 rapid test (warga Pontianak) yang reaktif, maka atas dasar itu tidak diadakan (salat berjemaah),” jelas Midji.
Sementara itu, Midji meminta agar masjid-masjid lain mengkaji betul-betul bila ingin tetap mengadakan Salat Idulfitri. Jangan sampai justru terjadi peningkatan kasus Covid-19 yang tinggi.
Apalagi, tenaga medis di Pontianak sudah hampir menyerah karena angka kasus yang terlalu tinggi. “Pontianak kan zona merah, ini jadi pertimbangan,” tandas Midji. (*)
Penulis: Jessica Cornelia Ivanny