Jalan Beraspal di Kabupaten Sintang Baru 20 Persen, Kok Bisa?

pranusa.id June 4, 2022

FOTO: Salah satu jalan tanah di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Dok. Tribun Pontianak).

PRANUSA.ID– Menurut data PU setempat, hingga saat ini, baru 20 persen jalan di Kabupaten Sintang yang sudah beraspal sementara sisanya masih tanah. Apa yang menyebabkan pembangunan infrastruktur di Sintang berjalan sangat lambat?

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sintang, Heri Jambri mengatakan, wilayah Kabupaten Sintang yang luas membuat pekerjaan membangun infrastruktur di daerah menjadi tantangan yang berat.

“Pembangunan infrastruktur adalah pekerjaan rumah yang berat bagi pemerintah daerah,” katanya.

Dia mengatakan, membangun jalan dan jembatan tidaklah semudah mengembalikan telapak tangan. Sebab, membutuhkan dana yang sangat besar.

“Kalau melihat kemampuan APBD saat ini, memang tidak mencukupi untuk menangani kondisi infrastruktur,” katanya.

Ia berjanji akan terus mendorong Pemkab Sintang untuk terus memprioritaskan pembangunan infrastruktur. “Tapi semua itu, jelas kita sesuaikan dengan kemampuan APBD kita,” tuturnya.

Hal yang sama juga di sampaikan oleh Pimpinan DPRD Kabupaten Sintang lainnya, Jeffray Edward. Ia mengatakan, sejumlah ruas jalan di Kabupaten Sintang sudah menjadi jalan provinsi sehingga Pemkab Sintang tidak diperbolehkan lagi mengucurkan dana untuk perbaikan jalan itu.

Ia mengatakan, beberapa ruas jalan di Kabupaten Sintang seperti jalan dari Sintang ke Ketungau, kemudian Nanga Mau ke Tebidah merupakan jalan provinsi. Meski itu sudah menjadi jalan provinsi, Jeffray mengatakan, Pemkab Sintang tidak lantas lepas tangan dengan kondisi jalan itu.

Dia mengatakan, Pemkab Sintang selalu mengusulkan perbaikan jalan tersebut ke pemerintah provinsi. “Untuk jalan provinsi, kita memang hanya sebatas mengusulkan,” katanya.

Disetujui atau tidak, kata Jeffray, itu wewenang pemerintah provinsi. Tapi, DPRD Sintang selalu mendorong Pemprov Kalbar memberikan perhatian pada jalan provinsi yang ada di Sintang.

“Kita berharap Pemprov Kalbar selalu memberi perhatian penuh pada jalan provinsi di Sintang,” harapnya.

Dikatakan Jeffray, persoalan infrastruktur di Kabupaten Sintang memang butuh waktu panjang untuk menyelesaikannya.

Persoalan kerusakan jalan yang selalu dikeluhkan masyarakat memang belum mampu teratasi dengan baik. Penyebabnya, karena minimnya anggaran yang dimiliki pemerintah daerah.

Bupati Sintang, Jarot Winarno mengakui, infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, pendidikan, dan kesehatan masih menjadi persoalan yang belum dapat diatasi secara merata. Tapi, Pemkab Sintang terus berupaya menekan persoalan tersebut.

“Makanya kita kerja keras untuk menangani kegawatdaruratan infrastruktur yang saat ini telah menjadi prime mover pembangunan kita. Masalahnya, ya lagi-lagi soal pendanaan saja,” ungkap Jarot.

 

Laporan: Bagas R

Editor: Jessica C. Ivanny

Rekomendasi untuk Anda
Berita Lainnya
Menkeu Tambah DAU Rp7,66 Triliun untuk Bayar THR dan Gaji ke-13 Guru ASN
JAKARTA — Pemerintah melalui Kementerian Keuangan resmi mengalokasikan tambahan anggaran…
Pascabanjir Sumatra, Pemerintah Cabut Izin Usaha Perusak Lingkungan
JAKARTA — Satu bulan setelah banjir bandang dan tanah longsor…
Yesus sebagai Inspirasi Kasih
SOSOK INSPIRASI – Yesus sebagai inspirasi kasih tidak berhenti pada…
Dugaan Korupsi Kuota Haji 2024, Bambang Widjojanto Soroti KPK Belum Tetapkan Tersangka Sampai Saat ini
JAKARTA — Penanganan dugaan korupsi kuota haji tahun 2024 yang tengah…
Hari Keempat Pencarian KM Putri Sakinah, Tim SAR Temukan Jenazah Perempuan di Perairan Labuan Bajo
LABUAN BAJO — pencarian terhadap warga negara asing asal Spanyol…
WhatsApp Image 2025-12-19 at 20.57.42 (1)
WhatsApp Image 2025-12-22 at 13.10.14
ChatGPT Image 23 Des 2025, 08.56.24
WhatsApp Image 2025-12-23 at 11.11.08