Siswa Ujian di Atas Bukit Demi Cari Sinyal, Plh Bupati Sintang Kritik Nadiem | Pranusa.ID

Siswa Ujian di Atas Bukit Demi Cari Sinyal, Plh Bupati Sintang Kritik Nadiem


FOTO: Yosepha Hasnah, Pelaksana Harian (Plh) Bupati Sintang.

PRANUSA.ID– Sejumlah pelajar SMP Negeri 4 Ketungau Hulu, Kabupaten Sintang, terpaksa mengikuti pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di Bukit Empaung, perbatasan Indonesia dengan Malaysia demi mendapatkan sinyal.

Selama proses pelaksanaan ANBK digelar 4-5 Oktober 2021, jaringan internet yang digunakan para pelajar itu menumpang milik Sarawak, Malaysia, yaitu jaringan Maxis dan Selkom.

Menanggapi kondisi tersebut, Pelaksana Harian (Plh) Bupati Sintang, Yosepha Hasnah, terlihat berang. Ia mengatakan, program Asassment Nasional Berbasis Komputer (ANBK) dari Kemendikbud-Ristek, seharusnya disesuaikan dengan kondisi daerah.

Menurutnya, penerapan ANBK saat ini tidak ideal untuk diberlakukan sama di setiap daerah. Hal itu dikarenakan realita bahwa tidak semua daerah bisa mengakses internet yang lancar untuk mengikuti ujian berbasis komputer tersebut.

“Memang serba salah. Kita menyadari bahwa daerah kita baru sebagian yang punya jaringan internet. Sebagian besar juga belum ada listrik di siang hari. Masalahnya ada program pemerataan kualitas pendidikan, atau ANBK dari Kemendikbud, yang wajib menggunakan jaringan internet, listrik dan komputer,” ujar Yosepha.

Masalahnya, kata Yosepha, program ANBK tersebut tidak dikonfirmasi terlebih dahulu ke pemerintah daerah. Sebab, pengukuran tingkat kualitas pendidikan harus melihat ketersediaan infrastruktur.

“Mestinya, kebijakan ini tidak diberlakukan sama di setiap daerah. Artinya, pengukuran tingkat kualitas pendidikan juga harus melihat ketersediaan infrastruktur, terkait jatingan internet, listrik, dan laptop atau komputer, di satuan pendidikan,” katanya lagi.

Ia mengatakan, Pemkab Sintang sudah menyampaikan kondisi infrastruktur kepada Kemendikbud, melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan provinsi Kalbar.

“Namun apa mau dikata, kebijakan sudah terlanjur digulirkan. Akhirnya, pasti banyak masalah yang dialami oleh sekolah-sekolah di pedalaman yang tidak ada listrik dan internet,” tukasnya.

 

Laporan: Bagas R

Editor: Jessica C. Ivanny

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top