Indonesia Jauh dari Jurang Resesi Ekonomi
PRANUSA.ID– Bank Dunia memprediksi banyak negara yang masuk jurang resesi ekonomi pada tahun depan. Namun, Indonesia tak termasuk di dalamnya.
Dalam laporan terbarunya, Bank Dunia melaporkan bakal terjadi resesi global pada 2023. Pemicunya adalah kenaikan suku bunga yang dilakukan banyak bank sentral di dunia.
Ekonom LPEM UI Teuku Riefky menyebutkan ada dua faktor yang membuat suatu negara masuk ke jurang resesi. Pertama, pertumbuhan ekonomi yang melambat. Di mana kondisi ini tak terjadi kepada Indonesia yang masih bisa tumbuh di atas 5 persen di kuartal I dan II 2022.
Kedua, inflasi tinggi. Di Indonesia, meski inflasi meningkat, tetapi masih bisa dikendalikan. Hal itu tak seperti negara lain yang inflasinya melonjak gila-gilaan, misalnya, Amerika Serikat dan negara kawasan Eropa yang mencapai titik tertinggi dalam puluhan tahun.
“Inflasi meski tinggi, namun masih lebih manageable dibandingkan negara lain, di mana negara-negara masuk jurang resesi itu adalah tingkat pertumbuhan ekonomi sudah melambat dan inflasinya tinggi. Kita di dua faktor itu belum terjadi dan masih sangat-sangat baik performanya,” ujarnya dilansir dari CNNIndonesia.com, Senin (19/9).
Selain itu, kata Riefky, daya beli masyarakat Indonesia juga kuat dan sentimen positif di dalam negeri masih cukup baik sampai ini.
“Jadi seperti saya bilang tadi, dugaan saya memang sejauh ini Indonesia belum akan masuk resesi dan masih sangat jauh dan kondisi makro ekonomi Indonesia masih prudent sampai sejauh ini,” jelasnya.
Laporan: Bagas R
Editor: Jessica C.