Ilmuwan Temukan Varian Omicron “Siluman” yang Sulit Dilacak | Pranusa.ID

Ilmuwan Temukan Varian Omicron “Siluman” yang Sulit Dilacak


Ilustrasi: Pandemi Covid-19. (Dok. Detik.com)

PRANUSA.ID– Saat ini, banyak negara di belahan dunia yang terus meningkatkan kewaspadaannya terhadap mutasi varian Omicron. Hingga kini, varian tersebut sudah masuk ke puluhan negara dengan tingkat penularan lebih cepat dibanding varian Delta. Celakanya, saat ini, dikabarkan telah muncul versi lain dari Omicron.

Dilansir dari The Guardian, Rabu (8/12/2021) para ilmuwan dilaporkan telah menemukan versi “siluman” dari varian Omicron yang berpeluang membuat virus varian ini menjadi lebih sulit untuk teridentifikasi atau dibedakan dengan varian lainnya melalui metode PCR yang diketahui selama ini menjadi metode testing sistem kesehatan masyarakat untuk mendapatkan gambaran cepat tentang penyebarannya di seluruh dunia.

Temuan itu sendiri muncul saat jumlah kasus varian Omicron asli yang terdeteksi di Inggris meningkat 101 kasus sehingga totalnya menjadi 437 kasus dalam satu hari.

Penemuan bentuk baru dari Omicron ini, mendorong para peneliti untuk membagi varian Omicron dengan garis keturunan kode B.1.1.529 untuk Omicron standar, yang dikenal sebagai BA.1 dan varian yang lebih baru, yang dikenal sebagai BA.2.

“Ada dua garis keturunan dalam Omicron, BA.1 dan BA.2, yang cukup berbeda secara genetik,” kata Profesor Francois Balloux, direktur Institut Genetika dari University College London.

Sementara untuk pola penyebaran, sejauh ini para peneliti mengatakan masih terlalu dini untuk mengetahui apakah bentuk baru dari varian Omicron ini akan menyebar dengan pola-cara yang sama seperti varian standar Omicron. Tetapi versi samar-samar dari Omicron ini dikatakan secara genetik berbeda dan mungkin juga punya perilaku berbeda.

Sebagai informasi, varian siluman dari Omicron tersebut pertama kali terlihat di antara genom virus Covid-19 yang dikirimkan dalam beberapa hari terakhir dari Afrika Selatan, Australia, dan Kanada, tetapi bisa saja kemungkinan sudah menyebar lebih luas.

 

Laporan: Bagas R

Editor: Jessica C. Ivanny

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top