Tsai Ing-wen: Perang Taiwan vs China Bukan Pilihan | Pranusa.ID

Tsai Ing-wen: Perang Taiwan vs China Bukan Pilihan


FOTO: Presiden China Di Jin Ping dan Presiden Taiwan Tsai Ing-wei (Dok. Asia Times).

PRANUSA.ID– Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan, meski terlibat ketegangan cukup intens, perang antara Taiwan dan China sama sekali bukan pilihan. Dia kembali menawarkan kesediaannya untuk berdialog dengan Beijing.

“Saya ingin menjelaskan kepada pihak berwenang Beijing, konfrontasi bersenjata sama sekali bukan pilihan bagi kedua pihak kita. Hanya dengan menghormati komitmen rakyat Taiwan terhadap kedaulatan, demokrasi, dan kebebasan kami, ada dasar untuk melanjutkan interaksi konstruktif di Selat Taiwan,” kata Tsai dalam pidato nasionalnya, Senin (10/10/2022).

Tsai mengaku menyesalkan ancaman dan aksi intimidatif China terhadap Taiwan yang kian meningkat. Menurutnya, hal itu jelas mengancam perdamaian di Selat Taiwan. Dia pun mengatakan, China seharusnya tidak berpikir bahwa komitmen rakyat Taiwan terhadap demokrasi dan kebebasan dapat dinegosiasikan. “Pada titik ini, kami tidak memiliki ruang untuk kompromi,” ujar Tsai.

Oleh sebab itu, Tsai akan tetap memprioritaskan penguatan pertahanan sebagai bentuk antisipasi menghadapi China. Tsai mengatakan, Taiwan akan menunjukkan kepada dunia bahwa mereka bertanggung jawab atas pertahanannya sendiri.

Pada 2-3 Agustus lalu, Ketua House of Representatives Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi mengunjungi Taiwan. Saat bertemu Presiden Taiwan Tsai Ing-wen, Pelosi menegaskan dukungan Washington terhadap Taipei. Lawatan Pelosi tersebut memicu kemarahan China.

Menanggapi kunjungan Pelosi, Beijing menggelar latihan militer besar-besaran di Selat Taiwan pada 4-7 Agustus lalu. Dalam latihan itu, China mengerahkan seluruh armadanya, yakni udara, darat, dan laut. Beijing bahkan menguji peluncuran rudal balistik. Latihan tersebut tak pelak memanaskan tensi di Selat Taiwan.

China mengeklaim Taiwan bagian dari wilayahnya. Namun Taiwan berulang kali menyatakan, ia negara merdeka dengan nama Republik China. Taiwan selalu menyebut Beijing tidak pernah memerintahnya dan tak berhak berbicara atas namanya. Situasi itu membuat hubungan kedua belah pihak dibekap ketegangan dan berpeluang memicu konfrontasi.

AS, walaupun tak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan karena tunduk pada kebijakan “Satu China”, tetap mendukung Taipei dalam menghadapi ancaman Negeri Tirai Bambu. Isu Taiwan menjadi salah satu faktor yang meruncingkan hubungan Beijing dengan Washington.

Laporan: Jessica C.

Editor: Bagas R.

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top