Warga Paris Demo Tolak Tindakan Brutal Polisi terhadap Etnis Minoritas | Pranusa.ID

Warga Paris Demo Tolak Tindakan Brutal Polisi terhadap Etnis Minoritas


Liputan6.com

PRANUSA.ID — Kematian George Floyd memantik terjadinya gerakan demonstrasi Black Lives Matter untuk menolak rasisme dan tindakan brutal polisi di sejumlah negara, dari Amerika Serikat, Eropa, Asia hingga Australia.

George Floyd, pria kulit hitam berusia 46 tahun tewas di tangan seorang polisi kulit putih bernama Derek Chauvin di Minneapolis, Amerika Serikat, pada 25 Mei 2020 lalu.

Pada Sabtu (20/6/2020), ratusan demonstran berkumpul di lapangan Place de la Republique, Ibu Kota Paris, Prancis melakukan aksi unjuk rasa menentang tindakan kekerasan polisi terhadap etnis minoritas.

Salah satu demonstran membawa plakat bertuliskan ‘Justice for Ibo’ sebagaimana dilansir dari Reuters pada Sabtu (20/6/2020). Isi pesan tersebut merujuk pada kasus tewasnya seorang pria kulit hitam bernama Ibrahima Bah.

Dikutip dari laman causedupeuple.info pada 30 Desember 2019, Ibrahima Bah tewas di atas motornya di dekat pos pemeriksaan polisi, di Villiers-le-Bel pada 6 Oktober 2019 lalu akibat operasi polisi.

Bukan hanya mereka, sudah banyak nyawa orang kulit hitam terenggut karena tindakan rasisme sistemik dari aparat kepolisian. Misalnya, Breonna Taylor, Eric Garner, Michael Brown, Tamir Rice, dan masih berlanjut.

Dikutip laman Vox, perlindungan hukum yang diberikan kepada polisi membuat mereka sering tidak menghadapi konsekuensi akibat perbuatan rasisme tersebut.

(Cornelia)

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top