Ancam Bunuh Semua Keluarga TNI dan Polri, Pria Ini Tewas Ditembak | Pranusa.ID

Ancam Bunuh Semua Keluarga TNI dan Polri, Pria Ini Tewas Ditembak


(Gambar: batam.tribunnews.com)

 

PRANUSA.ID — Pria berinisial AR (30) atau yang lebih dikenal dengan Rahman Peundeng mengancam akan membunuh TNI dan Polri.

Ancaman tersebut dilontarkannya bersamaan dengan sebuah video yang memperlihatkan saat dia membakar fasilitas sekolah. Ia pun mengunggahnya ke media sosial dengan nama akun facebook Armada Aceh.

Rahman Peundeng alias Rahman Teuntra juga diduga sebagai anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Menurut saksi, ia juga sempat mengibarkan bendera berlambang alam pendeung warna hijau di SDN 17 Sawang, Aceh Utara.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Lhokseumawe AKP Indra T Herlambang mengkonfirmasi kejadian tersebut pada Selasa (3/12/2019).

Indra mengatakan bahwa sebelum pembakaran, warga telah memberikan informasi terkait bendera tersebut kepada pihak Polsek Sawang. Ketika personil Polsek Sawang datang mengeceknya, ternyata tiang tersebut juga dipasang alat yang menyerupai bahan peledak.

Aksi pembakaran tersebut dilakukan oleh AD pada Senin, 25 November 2019, sekitar pukul 21.00 WIB.

“Setelah melakukan aksinya, pelaku memposting videonya ke facebook, dengan caption bernada ancaman akan menembak seluruh anggota keluarga TNI dan Polri yang ada di Aceh,” ujar Indra.

Akibat unggahan video tersebut, masyarakat menjadi resah. Oleh karena itu, melalui instruksi penangkapan pelaku oleh Kapolda Aceh Irjen Pol Rio S Djambak, tim gabungan yang terdiri dari Polda Aceh, Polres Lhokseumawe, dan Polsek Sawang dibentuk.

Melalui konferensi pers yang dilakukan hari ini, Selasa (3/12/2019), Indra mengatakan bahwa ketika pelaku datang ke lokasi kejadian, langsung dilakukan upaya penangkapan.

“Dia menulis ancaman membunuh TNI dan Polri. Bukti screenshoot-nya kita punya, sehingga ini meresahkan sekali,” tutur Indra.

AD berhasil ditangkap pada Minggu malam, (1/12/2019) saat bersembunyi di Desa Peunteut, Kecamatan Sawang, Aceh Utara. Saat ditangkap, kata Indra, AD membawa senjata api dan mengenakan rompi yang disertai kabel yang diduga tersambung dengan bom.

AD akhirnya tewas ditembak pihak polisi saat melakukan perlawanan terhadap petugas. Polisi telah mengamankan barang bukti berupa satu pucuk senjata api laras panjang rakitan, satu granat manggis, bendera alam pendeung warna hijau, batetai kering sepmor, satu buah gulungan kabel, dan baju rompi.

 

Penulis: Cornelia

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top