Arief Poyuono: Saya Memang Mau Menampar, Menjerumuskan Pak Jokowi
PRANUSA.ID — Politikus Gerindra Arief Poyuono mengaku bahwa memang betul ia ingin menampar, menjerumuskan, dan cari muka di hadapan Presiden Joko Widodo.
“Kata Pak Jokowi yang tahun lalu itu menampar, ya kan atau cari muka. Saya itu ketiga-tiganya saya memang mau menampar Pak Jokowi. Menjerumuskan Pak Jokowi, mau cari muka,” kata Arief dalam diskusi MNC Trijaya, Sabtu (20/3/2021).
Diketahui, Jokowi pada 2019 lalu menyebut ada tiga motif dari pihak-pihak yang menggaungkan isu masa kepemimpinan presiden diubah menjadi tiga periode.
“Ada yang ngomong presiden dipilih tiga periode. Itu ada tiga (maknanya) menurut saya. Satu ingin menampar muka saya. Kedua ingin cari muka, padahal saya sudah punya muka. Yang ketiga ingin menjerumuskan,” kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/12/2020).
Akan tetapi, mantan Wakil Ketua Umum Gerindra ini rupanya memiliki maksud yang berbeda dengan apa yang disampaikan Jokowi. Tamparan itu disebut Arief untuk menyadarkan Jokowi bahwa negara RI masih membutuhkannya, terutama saat jabatannya berakhir di 2024 mendatang.
“Kenapa mau menampar dia? Dia harus sadar bahwa dia itu seorang pemimpin yang masih sangat diinginkan masyarakat Indonesia, untuk menyelamatkan masyarakat Indonesia pada saat COVID ini,” tegas Arief.
Lebih lanjut, Arief menilai tidak ada yang salah jika amandemen UUD dilakukan untuk mengubah masa jabatan kepemimpinan seseorang menjadi 3 periode selama hal itu berdasarkan pada ketentuan sebenarnya.
“Saya berpikir periode ke depan itu untuk ke depan. Saya sebagai anggota masyarakat, mengikuti, melihat, keadaan kok negara saya demokrasi tapi kok stuck di sini saja. Bukan barang haram kita melakukan amandemen konstitusi,” ungkap dia.
Apalagi, dia menyebut jika Jokowi ternyata maju lagi sebagai Presiden RI, ia akan tetap mengikuti proses pilpres dan tidak serta merta diangkat MPR menjadi presiden.
“Maju lagi kenapa kalau tiga periode, kan? Dia harus melewati proses pilpres tidak serta merta diangkat MPR kalau saya bicara,” tukasnya.
Laporan: Cornelia
Editor: Bagas R.