Gorontalo Siapkan Pemeriksaan Covid-19 Mandiri, Minta Warga Jujur | Pranusa.ID

Gorontalo Siapkan Pemeriksaan Covid-19 Mandiri, Minta Warga Jujur


Rusli Habibie, Gubernur Gorontalo (Dok Humas Pemprov Gorontalo)

Pemerintah Provinsi Gorontalo menyiapkan 30 ribu rapid test untuk pemeriksaan cepat indikasi virus Covid-19 di wilayahnya. Hal ini diharapkan dapat mempermudah deteksi dini meski hasil akhir masih membutuhkan pemeriksaan lab PCR atau melewati proses swab test.

“Alhamdulillah sebanyak 30 ribu rapid test sudah kita terima hari ini. Selanjutkan akan segera kita distribusikan ke masing-masing kabupaten/kota. Termasuk ke petugas kesehatan,” ungkap Gubernur Gorontalo Rusli Habibie saat menggelar konperensi pers di Posko GTPP Covid-19, Senin (13/04) sebagaimana dirilis oleh FB Fan Page Humas Gorontalo Prov

Rusli pun mengingatkan agar warganya bersikap jujur jika memiliki gejala medis dan ikut segera melapor untuk menjalani rapid test. Hal ini termasuk untuk mengakui riwayat perjalanan dari luar negeri maupun dari daerah, atau pernah kontak dengan pasien dalam pengawasan.

“Kita minta kejujurannya. Kita tidak minta bayaran, kita periksa gratis dan jadikan mereka Orang Dalam Pengawasan,” imbuhnya.

Rusli pun menyebutkan demi mendukung pemeriksaan di wilayahnya, laboratorium BPOM akan dimanfaatkan untuk tes PCR. Langkah mandiri ini dianggap penting untuk mempercepat pemeriksaan.

“Kita akan manfaatkan laboratorium BPOM untuk tes PCR. Sudah keluar izinnya, insyaallah satu dua hari ini sudah bisa dimanfaatkan,” jelasnya.

Rusli berpendapat bahwa fasilitas laboratorium dan tenaga ahli di BPOM sudah cukup baik. Hanya pembenahan beberapa fasilitas gedung dirasa perlu untuk mendukung. Pemprov disebut akan membantu percepatan perbaikan fasilitas pendukung. Dengan kesiapan operator dan pembenahan ruangan, diharapkan fasilitas ini nantinya bisa memeriksa 100 spesimen per hari.

“Fasilitasnya bisa memeriksa 100 spesimen setiap hari,” imbuhnya.

Sebagai informasi, tes PCR atau Polymerase Chain Reaction merupakan uji laboratorium spesimen untuk memastikan seseorang positif corona atau tidak. Selama ini, pemerintah provinsi masih mengandalkan laboratorium di Makassar untuk test PCR atau swab test yang dianggap belum memadai. Kendala dari kondisi ini adalah pengiriman sampel kerap terkendala jadwal penerbangan yang juga terbatas imbas Covid-19.

Sejauh ini, Rusli menyebut sudah ada 78 sampel yang dikirim ke Makassar. Hasilnya 46 negatif, satu positif dan sisanya 31 masih menunggu hasil pemeriksaan. (Sembiring/Pranusa)

 

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top