Gus Miftah Sindir Pandji Soal FPI vs NU-Muhammadiyah: Itu Ngelucu! | Pranusa.ID

Gus Miftah Sindir Pandji Soal FPI vs NU-Muhammadiyah: Itu Ngelucu!


Gus Miftah. (Foto: Instagram/@gusmiftah)

PRANUSA.ID — Ulama Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal dengan Gus Miftah mengaku terusik ketika Pandji Pragiwaksono membuat pernyataan soal organisasi massa Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah jauh dari rakyat.

Hal itu disampaikannya dalam podcast Close the Door sebagaimana dikutip dalam tayangan pada kanal YouTube @Deddy Corbuzier, Jumat (22/1/2021).

“Pandji itu ngelucu di waktu dan tempat yang salah. Mbok cari (materi lawak) yang lain. Ngomong yang lain, jangan NU-Muhammadiyah, jika kamu tidak tahu,” kata Gus Miftah.

Sebelumnya, pada 3 Januari lalu, Pandji memang menyinggung soal FPI, NU, dan Muhammadiyah dalam sebuah video berjudul “FPI Dibubarin Percuma Feat. Afif Xavi & Fikri Kuning” di kanal Youtubenya.

Video tersebut dibuat Pandji merespons keputusan pemerintah melarang organisasi FPI di Indonesia. Dengan mengambil pernyataan sosiolog, Thamrin Amal Tamagola, ia berpendapat soal efektivitas pembubaran FPI sebagai organisasi.

“Karena kata Pak Thamrin Tomagola, pintu rumahnya ulama-ulama FPI kebuka untuk warga. Jadi kalau orang mau datang bisa, ‘Lu mau apa, ya lu ngobrol sama gua’,” katanya.

“Nah yang NU dan Muhammadiyah karena udah terlalu tinggi dan elitis warga tuh nggak ke situ, warga justru ke nama-nama besarnya FPI,” lanjut Pandji.

Pernyataan ini yang kemudian membuat Gus Miftah terusik. Dia pun mempertanyakan data yang digunakan Pandji untuk membandingkan FPI dan NU.

“Saya tidak mengomentari Pandji bela FPI, itu pilihan dia, tapi dia membandingkan FPI dengan NU, organisasi saya. Tidak pas dia bandingkan FPI dengan NU, apalagi mengatakan NU jauh dari rakyat. Ini data dari mana?” tanya Gus Miftah.

Ia menilai sikap Pandji tersebut amatlah ngawur. “Enggak matching, NU-Muhammadiyah hampir seabad sama FPI yang berdiri belum lama,” tukas dia.

Lebih lanjut, Gus Miftah meminta Pandji untuk mencari data terlebih dahulu sebelum berbicara. Menurutnya, tak ada data yang jelas membuat Pandji berbicara ngawur dan provokatif dengan konteks yang tak tepat.

“Pandji kalau mau tahu NU-Muhammadiyah, tanya ahlinya. Tabayun dulu. Kalau begini kan jadi provokatif, konteksnya enggak pas. Lagi ayem-ayem enggak ada konflik FPI-NU, tahu-tahu ada begini. Masak organisasi satu abad dibandingkan dengan FPI,” tuturnya.

Penulis: Crn
Editor: Pss
(*)

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top