Jokowi: Kita Harus Tolak Nasionalisme Vaksin dan Dukung Vaksin Multilateral
PRANUSA.ID — Presiden Joko Widodo atau Jokowi menilai vaksin Covid-19 merupakan barang publik global. Untuk itu, ia secara tegas menolak nasionalisme vaksin dan mendukung vaksin multirateral.
Pernyataan itu ditegaskan Jokowi dalam KTT ke-10 D-8 sebagaimana dikutip dari situs resmi Sekretariat Negara, Jumat (9/4/2021).
“Kita saksikan meningkatnya nasionalisme vaksin saat ini. Ini harus kita tolak. Kita harus mendukung vaksin multilateral,” kata Jokowi.
Menurutnya, akses untuk mendapat vaksin harus diberikan kepada setiap negara, tidak boleh ada negara yang membatasi produksi atau distribusi vaksin ke negara lain.
Jokowi mengaku yakin bahwa kunci untuk keluar dari krisis pandemi ini adalah dengan ketersediaan dan keterjangkauan vaksin bagi seluruh negara.
Lebih lanjut, Jokowi menyebut peningkatan ketersediaan vaksin bisa dilakukan dengan kerja sama antar negara, termasuk D-8.
D-8 merupakan organisasi multilateral yang terdiri dari Indonesia, Bangladesh, Malaysia, Iran, Mesir, Pakistan, Turki dan Nigeria.
“D-8 bisa berperan dalam menawarkan kapasitas produksi yang dimilikinya untuk meningkatkan produksi, mendorong akses yang sama terhadap vaksin, dan mendorong transfer teknologi,” jelas Jokowi.
Laporan: Bagas R.
Editor: Jessica C. Ivanny