Jokowi Perintahkan Kapolri Berantas Oknum yang Bekingi Perdagangan Orang | Pranusa.ID

Jokowi Perintahkan Kapolri Berantas Oknum yang Bekingi Perdagangan Orang


FOTO: Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo

Penulis: Severinus THD
Editor: Jessica C. Ivanny

PRANUSA.ID — Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memerintahkan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo untuk memberantas oknum pelindung atau backing dari tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Perintah tersebut diutarakan Jokowi saat memimpin rapat internal pemberantasan TPPO, menyoroti kasus TPPO yang semakin marak. Diketahui, sedikitnya, 55 pekerja migran asal NTT kembali ke Tanah Air dalam keadaan meninggal, sepanjang Januari-Mei 2023.

Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD dalam keterangan pers di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (30/5/2023).

Menurutnya, hal itu kerap menjadi penghambat dalam upaya pencegahan dan pemberantasan TPPO di Indonesia, selain persoalan birokratis.

“Kita sendiri terkadang sudah mengetahui simpul-simpulnya tapi terhambat oleh birokrasi, mungkin juga oleh per-backing-an dan sebagainya,” kata Mahfud

“Tidak ada backing-backing-an bagi penjahat. Backing bagi kebenaran adalah negara. Backing bagi penegakan hukum adalah negara,” ujar dia.

Mahfud menambahkan bahwa dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, awal bulan ini, dirinya memimpin Pertemuan Ke-26 Dewan Masyarakat Politik-Keamanan ASEAN (APSC) yang membahas upaya bersama kawasan dalam mencegah dan memberantas TPPO.

Mahfud menuturkan, dalam pertemuan tersebut, negara-negara ASEAN telah meminta Indonesia untuk mengambil kepemimpinan dalam pemberantasan TPPO.

“Karena bagi mereka tindak pidana perdagangan orang ini sudah sangat mengganggu kehidupan bernegara, karena knk kejahatan lintas negara dan sangat rapih kerjanya,” katanya.

Sebelumnya, Mahfud juga menyampaikan Presiden memerintahkan dilakukan restrukturisasi terhadap satuan tugas pemberantasan dan pencegahan TPPO.

Sebagai informasi, pada KTT Ke-42 ASEAN, Presiden Jokowi telah mengajak negara-negara ASEAN untuk menindak tegas pelaku kejahatan perdagangan manusia, yang cukup menjadi perhatian pemimpin dalam rangkaian pertemuan tersebut.

“Hal yang menyentuh kepentingan rakyat menjadi perhatian penting para leaders, termasuk perlindungan pekerja migran dan korban perdagangan manusia. Saya mengajak negara ASEAN untuk menindak tegas pelaku-pelaku utamanya,” kata Jokowi saat menyampaikan konferensi pers penutup KTT Ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, 11 Mei 2023.

Diketahui setidaknya terdapat tiga dokumen terkait pekerja migran dan perdagangan manusia yang dihasilkan para pemimpin ASEAN dalam KTT Ke-42 ASEAN.

Pertama, Deklarasi tentang Pemberantasan Perdagangan Manusia Akibat Penyalahgunaan Teknologi. Kedua, Deklarasi tentang Penempatan dan Perlindungan Nelayan Migran, serta ketiga, Deklarasi tentang Perlindungan Pekerja Migran dan Anggota Keluarga saat Situasi Krisis. (*)

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top