Mahfud MD Mengaku Pernah Diajak PKS Jadi Cawapres Anies
Laporan: Marsianus N.N | Editor: Jessica C. Ivanny
PRANUSA.ID– Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD melalui akun Twitter pribadinya mengaku pernah ditawari oleh Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu untuk menjadi bakal calon wakil presiden (Cawapres) mendampingi Anies Baswedan.
Namun, tawaran PKS tersebut ia tolak. Mahfud menyebut, salah satu partai politik (parpol) di Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) menginginkan agar cawapres Anies adalah ketua umum parpol. Sehingga ia pun meminta agar KPP fokus untuk menjaga pencalonan Anies di Pilpres 2024.
“Bulan lalu saya meminta presiden PKS Pak Syaikhu untuk menjaga pencalonan Anies. Waktu itu Pak Syaikhu juga menjajaki saya untuk jadi cawapresnya Anies. Saya bilang, jangan bawa saya ke sana, kalau mencalonkan saya koalisinya bisa pecah. Sebab satu parpol koalisinya sudah bilang cawapres harus ketum parpolnya,” kata Mahfud dalam cuitannya, dilansir Senin (5/6/2023).
Mahfud juga mengungkapkan, pernah menyampaikan kepada mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) Denny Indrayana untuk menjaga pencapresan Anies.
“Memang betul, itu sudah saya jelaskan di Kick Andy Double Check Metro TV 3 bulan lalu, sudah ditonton oleh 2,7 juta orang. Itu bukan berita baru dan bukan rahasia, saya lah yang menyampaikan ke publik lebih dulu. Yaitu saya minta Denny membantu Anies agar dapat ticket pencapresan,” ujar Mahfud.
Sebelumnya, Denny Indrayana mengaku mendapatkan pesan dari Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD agar membantu Anies Baswedan berkontestasi dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Kata Denny, Mahfud beralasan hal itu agar demokrasi di Indonesia menjadi lebih sehat.
Jadi pertemuan terakhir saya dengan beliau itu, salah satu pesan Pak Mahfud itu semacam ini, ‘Mas Denny, tolong bantu Anies Baswedan untuk jadi calon presiden supaya demokrasi kita lebih sehat’. Saya bilang ‘Oh, ini ada apa ini’ hahaha,” kata Denny sembari tertawa.
Denny mengaku tidak tahu apa yang melatarbelakangi Mahfud menyatakan hal itu. Dia pun enggan menduga-duga apakah Mahfud memiliki maksud politis di balik pernyataan itu. Namun, yang pasti, kata Denny, Mahfud membahasakan hal itu sebagai perintah.