Ma’ruf Amin Sebut Anak Muda Cenderung Langgar Protokol Covid-19 | Pranusa.ID

Ma’ruf Amin Sebut Anak Muda Cenderung Langgar Protokol Covid-19


Foto: Berita Islam 

PRANUSA.ID — Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin menilai anak-anak muda dan generasi milenial cenderung melanggar protokol kesehatan Covid-19.

“Kepada anak-anak muda, jangan merasa aman. Karena banyak juga anak muda yang terkena. Anak muda ternyata tidak kuat menahan jenuh, tidak mau diam di rumah,” kata Ma’ruf Amin dalam acara talkshow mengusung tajuk Hari Raya yang Spesial dan Optimisme di Tengah Pandemi, Minggu (24/5/2020).

Dalam acara yang disiarkan secara live melalui akun Instagram dan kanal YouTube @inspiraksiku, mantan Ketua MUI tersebut juga berpesan, anak muda harus terus mengikuti imbauan pemerintah dengan menjaga kesehatan dan diam di rumah agar dapat selamat dari virus corona.

Ma’ruf Amin juga menyarankan anak muda mengubah rasa jenuhnya di rumah dengan meningkatkan produktivitas, misalnya mengerjakan hal-hal positif dari dalam rumah.

Aktivitas positif tersebut dibarengi dengan pola hidup yang sehat, misalnya tetap menggunakan masker, rajin cuci tangan, menjaga jarak aman dengan orang lain, mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, serta menjaga imunitas tubuh dengan rajin berolahraga.

“Karena itu, kita harus mampu menahan kejenuhan ini, menjaga imunitas. Kemudian menjaga jarak merupakan hal penting menjaga keamanan dan keselamatan kita dalam situasi seperti ini,” ujar dia.

Selain itu, anak-anak muda juga dapat memanfaatkan akses dalam ruang digital sehingga tetap aktif beraktivitas selama di rumah.

“Berkomunikasi lewat digital diteruskan frekuensinya, bahkan ditingkatkan. Kita bisa mengakses berbagai ilmu, banyak kursus secara digital, secara online, memasarkan
produk juga lewat online,” jelas Ma’ruf Amin.

Ia berharap imbauan terkait standar kesehatan untuk melindungi diri dari Covid-19 dipatuhi hingga pandemi berakhir. Jika seluruh masyarakat Indonesia mampu menaatinya, maka dia optimis wabah virus corona akan segera berakhir.

“Tidak boleh ada pesimisme. Tidak boleh putus asa. Dalam agama tidak boleh berputus asa harus terus optimis. Kita sebagai bangsa pejuang harus punya semangat untuk mengatasi. Semangat bangkit dan bersatu untuk Indonesia lebih sehat!” tandas dia. (Cornelia/Pranusa)

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top