Survei Indikator: Polri Raih Peningkatan Kepercayaan Publik | Pranusa.ID

Survei Indikator: Polri Raih Peningkatan Kepercayaan Publik


Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Laporan: Srilinus ¦ Editor: Bagas R.

PRANUSA.ID– Survei terbaru Indikator Politik Indonesia menunjukkan kepercayaan publik terhadap Polri terus mengalami peningkatan, bahkan melebihi partai politik dan DPR RI, yakni dari 66,5 persen pada temuan Desember 2022, menjadi 70,8 persen.

Hal tersebut disampaikan melalui acara pemaparan survei bertajuk “Dinamika Elektoral Capres dan Cawapres Pilihan Publik Dalam Dua Surnas Terbaru” yang dipantau dari kanal YouTube Indikator Politik Indonesia, di Jakarta, Minggu (26/3/2023).

“Dalam temuan kami, public trust Polri kini berada di angka 70,8 persen, menempatkan Pori berada di atas partai politik dan DPR,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi.

Biasanya, tutur Burhanuddin, Polri sering kali menjadi objek kritik publik. Namun, belakangan ini, Polri terlihat semakin konsisten dalam menjalankan tugas tanpa adanya intervensi dari pihak luar.

Hal ini tercermin dari penanganan beberapa kasus yang dilakukan oleh Polri dan institusi itu terbukti mampu menindak tegas pelaku kejahatan tanpa pandang bulu. Dalam temuan Indikator Politik Indonesia menyebut penanganan terhadap kasus investasi bodong KSP Indosurya, termasuk penerapan tilang elektronik, berhasil meningkatkan kepercayaan publik terhadap Polri.

Jajak pendapat Indikator Politik Indonesia kali ini dilakukan dalam dua periode. Survei dilakukan pada periode Februari 2023 dan Maret 2023. Periode pertama, dilakukan pada 9 hingga 16 Februari dengan 1.220 responden. Kedua, jajak pendapat berlangsung pada 12 hingga 18 Maret menempatkan 800 responden.

Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Pada periode pertama, asumsi metode simple random sampling, dengan responden memiliki toleransi kesalahan atau margin of error sekitar 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.Sedangkan pada periode kedua memiliki toleransi kesalahan sekitar 3.5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top