Tolak Dukung Anies, Partai Buruh: Dia adalah Karyawan Partai | Pranusa.ID

Tolak Dukung Anies, Partai Buruh: Dia adalah Karyawan Partai


FOTO: Bakal calon Presiden Anies Baswedan (cnnindonesia.com)

Laporan: Marsianus N.N | Editor: Bagas R.

PRANUSA.ID– Partai Buruh memastikan tidak akan mendukung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (bacapres) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, dalam jumpa pers di kantor perwakilan Partai Buruh, di Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (13/9/2023).

Said Iqbal mengakui pihaknya sempat mempertimbangkan Anies menjadi capres usungan Partai Buruh sesuai hasil rapat kerja nasional (rakernas) pada Februari 2023.

Meski demikian, dinamika yang berjalan membuat nama Anies dieliminasi dari daftar kandidat capres usungan Partai Buruh.

Selanjutnya, terdapat sejumlah nama yang bakal diusung oleh Partai Buruh hingga nantinya mengerucut pada satu nama yang akan diumumkan Oktober mendatang.

“Dari masa pencermatan, nama Anies dieliminasi oleh rapat presidium berdasar organ struktur partai dan organ pendiri partai,” terangnya.

Salah satu faktor dieleminasinya nama Anies karena sosok mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut dirasa tidak amanah karena khianati partai politik yang sudah lama mendukungnya.

Said tidak menyebut nama partai yang dimaksud namun diduga hal tersebut merujuk pada manuver partai pengusung Anies, Nasdem yang meninggalkan Demokrat dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

“Kawan-kawan buruh berpendapat, belum jadi presiden saja sudah tidak amanah. Kawan seiring dan sejalan sudah tusuk dari belakang,” ujar Said Iqbal.

“Anies Baswedan ini karyawan partai jadi melebihi petugas partai, tergantung majikan partainya atau pengusaha partainya apalagi nanti jadi presiden,” ujarnya menambahkan.

Dia menilai Anies hanya melontarkan janji-janji manis, namun teman dan koalisi politiknya dikesampingkan bahkan ditinggalkan.

“Janji tinggal janji seribu janji bisa dibuat semanis apapun bisa, kawan seiring sejalan ditusuk di belakang apalagi kami,” sambungnya.

Alasan mengeliminasi Anies lainnya, yaitu terkait dengan sikap salah satu tim sukses Anies, yakni Sudirman Said.

Menurut Said Iqbal, Sudirman Said coba mengintervensi Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Serikat Pekerja Nasional (SPN).

“Sikap Sudirman Said yang mengobok-obok KSPI rupanya berpengaruh negatif di internal KSPI dan FSPMI sebagai salah satu unsur pendiri partai buruh, sehingga tereliminasi, ditarik dukungannya, jadi Anies Baswedan enggak mungkin dipilih oleh partai buruh, nggak mungkin,” ujar dia.

Said Iqbal menerangkan, Partai Buruh dalam memutuskan suatu dukungan di kalangan partainya harus melibatkan hingga ke tingkat bawah.

Bukan hanya berakar dari para elite. Partai Buruh, kata dia, bukan partai dinasti sehingga penting untuk melibatkan seluruh unsur terkait dalam memilih.

Partai Buruh bakal melakukan rapat lagi untuk menentukan nama capres yang didukung Partai Buruh. Nama capres yang didukung akan diumumkan pada 9 Oktober mendatang.

“Nanti tim akan rapat selama tujuh hari, rekomendasi akan keluar, rapat 1-7 Oktober. lalu akhirnya rapat presidium pada tanggal 8-9 Oktober akan memutuskan satu capres pilihan Partai Buruh,” kata dia.

Pengumuman itu akan dilakukan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta.

Berdasarkan datanya, capres yang didukungnya bakal mendapatkan suara 6,5-10 juta dari dukungan Partai Buruh.

“Nanti kita umumkan capresnya di Gelora Bung Karno, 150 ribu buruh dari seluruh Indonesia akan datang di Gelora Bung Karno. Partai buruh berjanji setelah dilakukan mapping dengan seizin Tuhan, akan menyumbangkan suara 6,5-10 juta secara nasional. Mudah-mudahan itu bisa menambah suara capres yang dipilih oleh Partai Buruh,” tuturnya.

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top