DPD GMNI Kalbar Gelar FGD dan Penandatanganan Pakta Integritas Pemilu | Pranusa.ID

DPD GMNI Kalbar Gelar FGD dan Penandatanganan Pakta Integritas Pemilu


Editor: Jessica C. Ivanny.

PRANUSA.ID — DPD GMNI Kalimantan Barat berkolaborasi bersama Akademisi Universitas Tanjungpura, Wakil Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Pontianak, KPU Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) dan Bawaslu Provinsi Kalbar melaksanakan agenda Focus Group Discussion (FGD) di Hotel Neo Pontianak pada Kamis (5/10/2023).

FGD yang bertemakan “Peran Mahasiswa dan Pemuda Dalam Mendukung Pemilu Yang Jujur, Adil, dan Bermartabat” digelar dalam rangka peningkatan kapasitas kader GMNI di Kalbar untuk merespons dinamika-dinamika yang terjadi di dunia perkuliahan, serta sebagai bentuk peran kader GMNI dalam mendukung pemilu yang jujur, adil dan bermartabat.

FGD diawali dengan penyampaian laporan panitia FGD, kata-kata sambutan, dilanjutkan dengan penyampaian dari para pemantik, di antaranya, akademisi Untan yang juga mantan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Prof. Dr. H. Martoyo, M. A., Wakil Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Pontianak M. Fajrin, S. H., M.H., Anggota KPU Kalbar Kartono Nuryadi, S. Si, dan Anggota Bawaslu Kalimantan Barat Ibu Agnes Ermi, S. Pd.

Ketua Panitia FGD Antoni Bram melaporkan, kegiatan FGD telah dipersiapkan oleh DPD GMNI Kalbar sejak beberapa minggu lalu dalam rangka menyambut tahun 2024.

“Kegiatan ini dirancang dan digagas oleh DPD GMNI Kalbar dalam rangka mendorong serta menekankan pentingnya keterlibatan kaum pemuda dan mahasiswa dalam menyambut pesta demokrasi 2024,” kata Bram saat menyampaikan laporannya, Kamis (5/10).

Menurutnya, kaum muda mengambil peran yang besar dalam pesta demokrasi 2024 mendatang sehingga perlu didorong untuk lebih sadar dan aktif dalam berpartisipasi di dalamnya.

“Pemilih dari kaum muda pada tahun 2024 melebihi angka 50%. Tentu hal ini menjadi catatan penting bagi kita sebagai mahasiswa yang merupakan bagian dari kaum muda penyumbang suara tersebut bagi pesta demokrasi 2024. GMNI Kalbar kemudian menyadari hal itu dan mendorong kaum muda dan mahasiswa agar mau dan secara sadar berpartisipasi dalam pemilu 2024,” ujar Bram.

Sementara itu, Ketua DPD GMNI Kalbar Cesar Marchello di awal sambutannya menyampaikan pentingnya kolaborasi antar para pemuda untuk menyongsong Indonesia emas yang dicita-citakan oleh bangsa.

“Kita ini semua sudah sepantasnya melakukan kolaborasi untuk Indonesia. Sehingga ketika Indonesia Emas, kita semua sudah siap dalam menghadapinya. Kita ini harus menjadi garda terdepan dalam menjaga NKRI,” tutur Cesar.

Setelah penyampaian laporan ketua panitia dan kata sambutan, FGD pun dimulai. Sesi pemaparan materi dibuka oleh Prof. Dr. H. Martoyo, M. A. Dalam pemaparannya, ia  menyampaikan bahwa pemuda adalah ujung tombak bangsa sehingga harus mengawal proses demokrasi sebagai sarana mencapai tujuan yang dikembangkan bersama.

Materi dilanjutkan oleh M. Fajrin, S. H., M.H. yang menekankan soal tidak boleh adanya pembatasan dalam ruang pergerakan mahasiswa. “Saya merumuskan bahwa ruang pemuda memang tidak bisa dibatasi utamanya dalam pergerakan mahasiswa,” ujarnya. Selain itu, ia juga mengajak pemuda dan mahasiswa untuk mulai membuat konten sosial sebagai kontrol sosial di era modern saat ini.

Materi dilanjutkan oleh Anggota KPU Kalimantan Barat Kartono Nuryadi, S. Si yang mengatakan jumlah partisipasi masyarakat di Kalbar adalah sebesar 82% dengan tingkat tertinggi pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden dan tingkat partisipasi terendah pada Pemilihan DPRD Kabupaten/Kota.

Namun, ia mengingatkan bahwa masyarakat bukan hanya terlibat dalam proses pemungutan suara. “Masyarakat tidak hanya terlibat dalam pemungutan suara tetapi jauh sebelum pemilu dilaksanakan masyarakat sendiri sudah turut berpartisipasi secara tidak langsung,” ungkapnya.

FGD kemudian ditutup oleh Anggota Bawaslu Kalbar Agnes Ermi, S. Pd. Dalam pemaparannya, ia mengungkapkan bentuk-bentuk keterlibatan yang dapat dilakukan oleh mahasiswa dan pemuda dalam mengawasi pelanggaran etik, pidana, dan pemilu.

“Saya ingin mengajak seluruh mahasiswa dan pemuda yang semangatnya masih membara untuk melaporkan pelanggaran selama proses pemilu berjalan baik itu mulai dari isu sara, politik uang, bahkan ancaman apabila didapati,” kata Agnes.

Setelah berakhirnya sesi materi, dilakukan penandatanganan Pakta Integritas oleh para narasumber dan tamu undangan yang hadir. Diawali oleh Ketua DPD GMNI Kalbar Cesar Marchello, diikuti seluruh tamu undangan yang hadir pada FGD.

Sebagai informasi, FGD ini dihadiri oleh para ketua organisasi mahasiswa dan kepemudaan se-Kalimantan Barat dan se-Kota Pontianak. (*)

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top