Konflik FPI dan Polisi: Demonstrasi di Kalimantan Barat Kian Panas | Pranusa.ID

Konflik FPI dan Polisi: Demonstrasi di Kalimantan Barat Kian Panas


Ilustrasi FPI. (Istimewa)

Merebaknya aksi massa menuntut pembebasan Pemimpin Besar Front Pembela Islam Rizieq Shihab dari jeratan hukum dengan aduan penciptaan kerumunan selama pandemi Covid-19 di Jakarta dan beberapa kota lain ikut memanaskan suasana di Pontianak, Kalimantan Barat.

Kabid Humas Polda Kalimantan Barat Kombles Pol. Donny Charles Go mengatakan, Forum Umat Islam Bersatu (FIUB) menuntut pembebasan Rizieq Shihab dan meminta pengusutan tuntas penembakan terhadap 6 orang laskar Front Pembela Islam (FPI) di Karawang, Jawa Barat pada (7/12/2020). Donny mengatakan aparat kepolisian daerah bersama jajaran TNI dan Satgas Covid-19, akhirnya membubarkan para peserta demo di Kalimantan Barat karena ditengarai tidak mematuhi protokol kesehatan Covid-19.

Donny menyebut aksi massa tersebut telah menyebabkan kepadatan kendaraan di Jalan Ahmad Yani, karena para pendemo memusatkan tujuan aksi di kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Pontianak. Dia mengklaim tindakan pembubaran ini bertujuan untuk menjaga masyarakat dan menghindari penyebaran Covid-19.

“Jumlah massa di perkirakan sebanyak 400 orang, namun kita lakukan langkah awal untuk pembubaran demi keselamatan masyarakat” kata Dony, Jumat (18/12/2020) seperti dikutip dari Sindonews.

Asal tahu saja, aksi demo ini memang berawal dari kejadian polisi yang melakukan pengintaian kepada rombongan Rizieq Shihab. Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh Pranusa.id, di Tol Jakarta-Cikampek kilometer 50, dua mobil yang ditumpangi laskar FPI memepet kendaraan polisi yang membuntuti rombongan mereka. Salah satu mobil kemudian menabrak sisi kiri mobil polisi dan melarikan diri karena takut akan di tangkap oleh pihak polisi.

Petugas kepolisian kemudian memberikan tembakan peringatan. Hal itu dilakukan untuk menghentikan rombongan yang mengawal Rizieq Shihab, yang juga tengah berusaha menghentikan operasi kepolisian. Namun, dua orang dari rombongan pertama kali menembak kea rah petugas kepolisian sebanyak tiga kali sebagai bentuk perlawanan. Seorang petugas kepolisian pun berbalik membidik tembakan ke mobil Chevrolet berwarna abu-abu yang ditumpangi anggota FPI.

Kejadian aksi tembak ini menewaskan enam anggota FPI karena diduga menyerang polisi terlebih dahulu dengan senjata api. Empat orang anggota lainnya telah melarikan diri. Adapun enam korban tersebut adalah Andi Oktiawan (33 tahun), Ahmad Sofiyan (26 tahun), Faiz Ahmad Syukur (22 tahun), Muhammad Reza (20 tahun), Luthfi Hakim (25 tahun), dan Muhammad Suci Khadawi (21 tahun).

Menanggapi kejadian tersebut, Rizieq Shihab mengklaim tidak ada anggota FPI yang membawa senjata api selama mengawal dia dan keluarga.

“Tak ada satu pun pengawal kami yang dipersenjatai karena kami tak pernah mengira, kami akan diperlakukan seperti itu. Pengawalan standar keluarga biasa,” kata Rizieq.

Sampai saat ini, kasus penembakan antara polisi dan FPI dan menewaskan 6 anggota FPI masih dalam pemeriksaan lebih lanjut.

(Rep. Fedro Gunawan)

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top