Vaksin COVID-19 Tiba Di Puskesmas, Karolin Ajak Masyarakat Tidak Takut Divaksin | Pranusa.ID

Vaksin COVID-19 Tiba Di Puskesmas, Karolin Ajak Masyarakat Tidak Takut Divaksin


Bupati Landak, Karolin

PranusaID– Bupati Landak Karolin Margret Natasa menargetkan untuk vaksin COVID-19 tahap pertama ini harus selesai dalam waktu satu minggu sejak kedatangan vaksin COVID-19 ke Kabupaten Landak pada Rabu (27/01/21) lalu.

Ia pun mengatakan bahwa vaksin COVID-19 tahap pertama ini diperuntukkan kepada para tenaga kesehatan.

“Target saya satu minggu sudah harus selesai untuk vaksinasi tahap pertama ini, karena barang ini tidak bisa disimpan lama-lama karena takut rusak dan lain sebagainya. Dan setelah didistribusikan vaksin COVID-19 harus langsung disuntikkan ke tenaga kesehatan, hari ini Kita sudah mendistribusikan vaksin COVID-19 ini ke Puskesmas di Kabupaten Landak,” terang Karolin di Ngabang, jum’at (29/01/21).

Vaksin COVID-19 tahap pertama di Kabupaten Landak ini berjumlah sebanyak 2.400 vaksin dan tenaga kesehatan berjumlah 1.379 orang yang akan melakukan vaksin COVID-19 setelah didistribusikan ke Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan vaksinasi COVID-19.

“Kita berharap semua tenaga kesehatan sudah divaksin agar mereka dalam melaksanakan tugas akan lebih terjaga dari resiko terpapar COVID-19. Selain itu, saya meminta Forkopimcam dapat memberikan contoh sebagai orang yang menerima vaksin COVID-19 dan mesosialisasi bahwa vaksin COVID-19 Sinovac ini aman untuk digunakan,” terang Karolin.

Saat ini vaksin COVID-19 sudah sampai di Puskesmas yang ada di kabupaten Landak seperti Puskesmas Karangan, Puskesmas Semata, Puskesmas Sompak, dan Puskesmas Pahauman serta langsung melakukan penyuntikan kepada para tenaga kesehatan.

Sedangkan untuk Puskesmas Karangan vaksin COVID-19 akan diberikan pada hari Sabtu (30/01/21) dengan jumlah tenaga kesehatan 75 orang yang akan melakukan vaksin COVID-19.

Untuk Puskesmas Pahuaman jumlah tenaga kesehatan yang dapat dilakukan penyuntikan sebanyak 42 orang, 4 orang tidak bisa mendapatkan vaksin COVID-19, 22 orang ditunda, dan 13 orang akan melakukan vaksin pada hari Sabtu (30/01/21).

Sehari sebelumnya, Karolin menyampaikan agar masyarakat tidak panik dengan adanya berita-berita yang disampaikan terkait efek samping dari vaksin COVID-19 Sinovac ini.

“Saya berpesan kepada masyarakat agar mau melakukan vaksin COVID-19 sinovac ini, karena keamanannya sudah teruji, kehalalannya dari MUI ada dan ijin edarnya dari Balai POM juga sudah ada jadi masyarakat tidak perlu takut untuk di vaksin. Dengan kita melakukan vaksin COVID-19 ini, maka akan cepat memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Kabupaten Landak,” terang Karolin

Sementara itu, dr. Elvina Zora, spPD yang merupakan dokter Spesialis Penyakit Dalam menegaskan bahwa vaksin COVID-19 sinovac ini aman untuk digunakan, karena sudah melewati uji klinis sehingga sudah mendapat ijin edar dari Balai POM dan telah diakui kehalalannya oleh MUI.

“Vaksinasi ini sebenarnya banyak yang sudah beredar, tapi Indonesia kebagian yang namanya Sinovac. Sinovac ini berbahan aktif dari virus yang sudah dimatikan, keamanannya sudah teruji, kehalalannya dari MUI juga sudah, dan ijin edarnya dari Balai POM juga sudah,” ungkap dr.Zora, Kamis (28/01/21).

Selain itu dr. Zora mengatakan bahwa efek samping dari vaksin ini sangat minimal, hal tersebut dibuktikan setelah dilakukan uji klinis diberbagai negara, sehingga masyarakat diminta untuk tidak takut terhadap efek sampingnya.

“Dari berbagai penelitian yang sudah dilakukan termasuk di Indonesia yaitu di Universitas Padjajaran Bandung bekerjasama dengan Biofarma, itu membuktikan bahwa efek samping terhadap vaksinasi ini sangat minimal, dan akibat yang fatal tidak dijumpai,” ungkapnya.

“Sama dengan uji klinis yang dilakukan berbagai negara diantaranya Brazil, Uni Emirat Arab, Turki semuanya melaporkan bahwa untuk vakainasi sinovac ini masih aman,” lanjutnya.

Lebih lanjut dirinya mengungkapkan untuk awal-awal ini karena kelompok yang di uji klinis itu usia antara 18 sampai 59 tahun, sehingga data-data klinisnya yang ada baru untuk seusia itu, sehingga diluar usia itu belum ada ujinya dan belum ada datanya sehingga vaksinasi untuk mereka diluar umur itu belum bisa dlakukan.

“Itu sebenarnya bukan vaksin ini tidak aman, tapi adalah salah satu bentuk kehati-hatian dari para ahli untuk memberikan rekomendasi pemberian vaksin COVID-19 ini kepada masyarakat,” kata dr. Zora.

Vaksinasi COVID-19 ini disiapkan untuk mencapai namanya herd immunity yang diharapkan nanti vaksinasi dapat diberikan kepada minimal 70 persen dari penduduk Indonesia.

dr. Elvina Zora menyampaikan bahwa dirinya akan menjadi orang pertama untuk divaksin dan dirinya meminta masyarakat mau ikut divaksin serta tidak khawatir terhadap efek samping vaksin ini.

“Kami berharap masyarakat termasuk kawan-kawan petugas kesehatan tidak usah takut, tidak usah terpancing oleh berita-berita di medsos tentang efek samping negatif dari vaksin ini yang semuanya itu adalah berita bohong,” jelasnya.

“Kalau berita benarnya semua aman, belum ada dilaporkan untuk vaksinasi ini efek samping yang serius, mudah-mudahan kita di Kabupaten Landak tidak satupun masyarakat kita yang divaksin yang akan berefek samping yang fatal, insyaallah tidak akan terjadi karena bukti dari penelitian yang sudah dilakukan tidak ada sampai sekarang,” pungkas dr. Zora.

 

(Kris/Pranusa)

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top