Walhi Kalbar: 516 Ribu Hektare Hutan di Sintang Hilang 10 Tahun Terakhir | Pranusa.ID

Walhi Kalbar: 516 Ribu Hektare Hutan di Sintang Hilang 10 Tahun Terakhir


FOTO: Banjir yang terjadi di Sintang, daerah Kampung Sesar RT03/RW01 beberapa waktu yang lalu. (Dok. Pak We/Sintang Informasi).

PRANUSA.ID– Direktur Eksekutif Daerah Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Kalimantan Barat, Nicodemus Ale mengungkapkan penyebab mengapa banjir di Kabupaten Sintang menjadi yang terparah untuk daerah tersebut selama 40 tahun terakhir.

Melalui akun twitternya, Walhi menyebut intensitas hujan yang tinggi tidak akan menyebabkan banjir parah seperti sekarang ini jika resapan airnya berfungsi dengan baik.

“Kalau tidak terjadi deforestasi, air hujan langsung diserap oleh kawasan hutan yang masih ada. Tapi kondisi sekarang kan enggak, gimana mau menyerap curah hujan yang begitu tinggi,” ujar Nico melalui keterangan yang dibagikan Walhi di Twitter, Kamis (18/11/2021).

Nico lantas membeberkan bahwa tutupan lahan hutan di Sintang mengalami pengurangan sampai 516 ribu hektare selama 10 tahun terakhir.

“Kondisi Sintang sendiri dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2020 mengalami 516 ribu Ha tutupan pohon hilang,” kata Nico dilansir dari CNNIndonesia TV, Kamis (19/11/2021).

Hilangnya lahan hutan tersebut, kata Nico, paling banyak diakibatkan oleh konsesi perusahaan-perusahaan, seperti sawit dan tambang. Sehingga, ia menilai, pemerintah harus segera melakukan perbaikan pemberian izin usaha dan tata ruang. Menurutnya, pemerintah harus mencabut izin usaha perusahaan yang berada di lahan hutan.

Diketahui, banjir yang melanda Sintang terjadi selama satu bulan. Akibat banjir ini, tiga orang dinyatakan meninggal dunia, puluhan ribu orang terpaksa mengungsi, listrik mati dan kesulitan mendapatkan air minum yang bersih.

 

Laporan: Bagas R

Editor: Jessica C. Ivanny

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top