Kini Bisa Sambil Chatting Lakukan Transaksi M-Banking | Pranusa.ID

Kini Bisa Sambil Chatting Lakukan Transaksi M-Banking


Sumber Ilustrasi : Medium

 

PRANUSA.ID- Bukan karena kerjaan utama, Dewi (28) justru terlihat amat sibuk saat jam istirahat di kantornya karena tengah melayani pesanan online shop. Pekerjaan itu pun merupakan pekerjaan sampingan yang ia lakoni sejak enam bulan lalu.

Padahal dapat dikatakan bahwa Dewi berpenghasilan cukup untuk menutupi kebutuhan hidupnya karena ia menduduki jabatan cukup penting sebagai seorang karyawati di perusahaan asuransi ternama. Namun, Dewi sendiri ternyata hobi berjualan.

Sebenarnya hal itu merupakan hal yang lumrah. Banyak masyarakat yang juga rajin mencari penghasilan sampingan di luar pekerjaan utamanya. Dewi sendiri melakukan kerja sampingannya juga sebagai bentuk untuk menyalurkan hobinya. Ia bekerja sebagai reseller online shop untuk tas dan pakaian wanita.

Jadi, selain menyalurkan hobinya dalam berjualan, ia juga dapat memiliki banyak sumber penghasilan sehingga kondisi finansialnya pun meningkat.

Bahkan di Amerika Serikat, menurut riset yang dilakukan Vistaprint, perusahaan multinasional untuk jasa pemasaran online pada Juni 2019 yang mengambil 2.000 pekerja full time sebagai responden, sebesar 61 persen percaya generasi saat ini memerlukan kerja sampingan untuk meningkatkan keuangan mereka. Sementara sisanya, sebesar 39 persen menganggap pekerjaan sampingan adalah hal normal di masa depan.

Tidak hanya itu, riset tersebut juga menunjukkan usaha penjualan online merupakan salah satu jenis pekerjaan yang cukup diminati para karyawan di Amerika Serikat.

Dilansir dari Kompas.com, Senin (12/11/2018), usaha tersebut juga kerap dipilih sebagai usaha sampingan di Negara Indonesia.

Hal ini dikarenakan modal yang dibutuhkan tidaklah banyak, mungkin hanya sekedar paket internet. Selain itu, mekanisme penjualannya juga membuat penjual hanya menjual kembali barang-barang milik distributor.

Usaha ini juga didukung oleh hasil riset Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang mengatakan bahwa penetrasi pengguna internet di Indonesia kian tahun kian meningkat jumlahnya.

Semakin menjanjikan, karena perkembangan teknologi digital secara tidak langsung turut mengubah pola konsumsi masyarakat.

Seperti pada 2018, jumlah online shopper diperkirakan mencapai 11,9 persen dari total populasi di Indonesia. Jumlah ini diyakini akan terus meningkat, sehingga peluang ekonomi bisnis internet di Indonesia menjadi sesuatu yang sangat mungkin untuk dilakukan.

Namun, di balik keuntungan yang ditawarkan, pekerjaan sampingan tentu saja cukup menyita waktu.

Seperti yang dialami oleh Dewi pada ilustrasi di atas. Ketika pesanan sedang banyak, tak jarang ia kerepotan, terutama saat harus mentransfer pembayaran ke supplier.

Bolak-balik buka tutup aplikasi chatting untuk menjawab pesanan dan aplikasi mobile banking untuk melakukan transaksi perbankan adalah salah satu kerepotan yang paling tampak dan jelas. Ditambah lagi, supplier yang meminta screenshot bukti transfer.

Beruntungnya, kerepotan itu tidak berlangsung lama karena Dewi telah menemukan fitur BCA Keyboard dari aplikasi mobile banking BCA mobile.

Fitur ini membuat Dewi bisa chatting-an dengan supplier-nya sambil melakukan transfer sekaligus mengirimkan bukti transfer tanpa harus keluar dari aplikasi chat.

Hadirnya layanan BCA keyboard mempermudah nasabah pengguna mobile banking (BCA mobile) bertransaksi secara instan di dalam aplikasi chat seperti yang dikutip dari Kontan, Sabtu (16/2/2019).

Aplikasi chatting dan media sosial seperti Whats App, Line, Instagram bisa diterapkan.

Transaksinya pun beragam, seperti cek saldo, mutasi rekening, hingga transfer ke rekening maupun BCA maupun rekening virtual.

Oleh karena itu, untuk mengaktifkan layanannya, nasabah harus memperbaharui aplikasi BCA mobile versi terbaru.

 

Penulis : Cornelia

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top