Tolak Kudeta, Guru dan Dosen di Myanmar Ikut Gerakan Pembangkangan Sipil | Pranusa.ID

Tolak Kudeta, Guru dan Dosen di Myanmar Ikut Gerakan Pembangkangan Sipil


Foto: BBC

PRANUSA.ID– Semenjak terjadi kudeta yang dilakukan oleh kelompok militer, berbagai elemen masyarakat Myanmar terus melakukan berbagai aksi demonstrasi hingga seruan pembangkangan sipil massal terhadap berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh militer.

Tidak ketinggalan, kelompok guru dan dosen di Myanmar pada 5 Februari 2021 juga ikut bergabung dalam kampanye pembangkangan sipil.

Mereka menyatakan menolak untuk bekerja sama dengan pihak berwenang sebagai protes terhadap perebutan kekuasaan oleh militer.

“Kami tidak lagi akan bekerja dengan mereka. Kami ingin kudeta militer gagal, ” ujar Nwe Thazin Hlaing salah satu dosen di Yangon University Of Education.

Keikutsertaan para guru dan dosen merupakan bentuk kekecewaan mereka karena merasa militer telah melakukan tindakan yang menyebabkan Myanmar menjauh dari tradisi demokrasi yang dibangun oleh masyarakat secara bersama-sama.

“Militer telah memerintah kami selama lima dekade. Butuh begitu banyak upaya bagi kami untuk mendapatkan demokrasi dan itu hilang begitu saja dalam semalam. Kami tidak lagi mengharapkan sesuatu yang baik dari negara ini,” kata seorang guru bernama Khin.

Bahkan para guru dan dosen pun menyerukan kepada para murid-murid mereka untuk dapat berjuang bersama mengembalikan kembali kekuasaan pemerintah kepada NDL agar mereka dapat hidup lebih demokratis.

Meskipun perjuangannya berat, rakyat Myanmar tidak pernah kehilangan harapan.

“Cara warga berhasil menjaga semangat mereka, tetap bersatu dan terus berjuang selama hampir sebulan berturut-turut sekarang, tidak peduli apa yang dilemparkan militer kepada kami, membuat saya merasa berharap dan juga bangga,” ujar Yvonne salah satu murid kelas internasional di Yangon.

Laporan: Jessica C. Ivanny
Editor: Marinus L. Lejap

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top