IDI Jatim soal Kematian Covid: Jangan Hanya Data di Meja, Coba Lihat Kuburan
PRANUSA.ID — Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Timur Sutrisno meminta pemerintah untuk berhati-hati dalam membaca data kasus kematian akibat Covid-19 sebagai acuan pengambilan kebijakan selama pandemi.
Ia mengungkapkan data-data yang ada saat ini tidak mencerminkan kasus kematian terkait Covid-19 yang nyata terjadi di lapangan sehingga tidak memenuhi kaidah data yang baik, valid, dan qualified untuk dijadikan referensi pengambilan keputusan.
Menurutnya, hal tersebut bisa terindikasi dari bagaimana sejumlah daerah di Jawa Timur hanya melaporkan kasus kematian yang relatif kecil per harinya yang berarti ada banyak kematian yang tidak dilaporkan.
“Kalau data yang sekarang ini digunakan saya khawatir hasilnya bisa kita lihat sekarang,” kata Sutrisno dalam konferensi pers virtual di kanal LaporCovid-19 seperti dikutip pada Kamis (22/7/2021).
Untuk itu, ia mengingatkan agar pemerintah tidak hanya memperhatikan data di atas meja, namun juga bagaimana perkembangan dan fakta yang terjadi di lapangan.
“Data yang ada jangan hanya data di meja untuk mengambil keputusan. Sehingga data yang masuk cuma 0, cuma 2, tapi coba lihat kuburan; hampir 20-30 kali lipat dari pada data yang ada di meja,” tuturnya.
“Selama testing tidak sesuai kaidah keilmuan, jangan pernah berharap menemukan jumlah Covid-19 yang riil. Yang ada hanya data-data yang tidak jelas, tidak representatif, yang ujungnya selalu underreported,” ungkap Sutrisno.
Penulis: Jessica Cornelia Ivanny
Editor: Bagas R.