Jawaban Jokowi Terkait Polemik Pelaksanaan Program Kartu Prakerja
PRANUSA.ID- Presiden Jokowi akhirnya menyanggah kritikan – kritikan yang ditujukan terhadap pelaksanaan program Kartu Prakerja. Di antaranya adalah program pelatihan kerja yang dilaksanakan secara online.
Dalam wawancaranya bersama Najwa Shihab (22/04/2020), Jokowi mengatakan dalam kondisi pandemi Covid-19, tidak memungkinkan dilaksanakan pelatihan yang digelar secara langsung atau offline. Oleh karena itu, dibuat alternatif, yakni pelatihan online melalui sejumlah perusahaan startup.
“Ada kondisi yang berbeda, sehingga dalam waktu 1,5 bulan desainnya diubah total. Diubah ke online dalam waktu sangat cepat,” jelasnya.
Sementara soal polemik keterlibatan startup Ruang Guru yang dipimpin oleh Belva dalam memberikan pelatihan online, ia menegaskan bahwa program Kartu Prakerja sejak awal terbuka bagi semua perusahaan yang hendak bekerjasama. Bahkan menurutnya masyarakat bisa bebas untuk memilih pelatihan online yang disediakan.
Berikutnya adalah soal kritik penambahan anggaran untuk Prakerja. Selain mengubah mekanisme pelatihan, Jokowi memang telah menambah anggaran Kartu Prakerja dengan tujuan agar bantuan tunai yang diterima masyarakat menjadi lebih besar.
“Ini bukan murni pelatihan, tapi semi bansos. Peserta akan mendapat Rp 600.000 per bulan selama 4 bulan,” katanya.
Jokowi pun menjelaskan bahwa hampir 80-90 persen yang mendaftar di Prakerja adalah korban PHK. Sehingga tambahan 1 juta rupiah untuk dana pelatihan tak perlu dipersoalkan karena dana tunai yang diterima peserta jauh lebih besar dan manfaatnya akan sangat terasa bagi penerima kartu Prakerja.
(Kris)