Ratih Ibrahim Sebut Mentalitas Bangsa Harus Dibangun Berdasarkan Pancasila | Pranusa.ID

Ratih Ibrahim Sebut Mentalitas Bangsa Harus Dibangun Berdasarkan Pancasila


Founder dan CEO Personal Growth Ratih Ibrahim. (Pranusa.ID/TV Desa)

PRANUSA.ID — Founder dan CEO Personal Growth Ratih Ibrahim menyoroti prevalensi masalah psikologis selama masa pandemi. Prevalensi menurut KBBI merupakan jumlah keseluruhan kasus penyakit yang terjadi pada suatu waktu tertentu di suatu wilayah.

Merujuk data dari Satgas Ikatan Psikologi Klinis (IPK) Indonesia pada tahun 2020 lalu Ratih mengatakan ada enam masalah yang dihadapi klien, yakni gangguan kecemasan, masalah stres umum, mood, kecemasan, hambatan belajar, dan masalah somatis.

Hal itu disampaikannya dalam diskusi virtual bertajuk “100% Indonesia 100% Pancasila: Membangun Mentalitas Bangsa di Masa Pandemi” yang digelar Gerakan Pembumian Pancasila (GPP) seperti diunggah di kanal YouTube ‘TV Desa’ pada Selasa lalu (17/8).

“[Masalah psikologis] pada anak/remaja yang paling banyak adalah hambatan belajar. Pada orang dewasa adalah masalah stres umum, begitu pun di kelompok lansia. Nah, sekarang pertanyaannya adalah bagaimana kita bisa menghadapi ini semua?” kata Ratih.

“Tentu saja kembali kepada manusianya. Manusia yang bagaimana? Yang mentalitas bangsanya sungguh-sungguh berdasarkan Pancasila. Jadi itu betul-betul ada di DNA kita. Ketika kita melawan pandemi Covid-19, ini bukan omong kosong,” lanjutnya.

Menurutnya, rakyat akan berhasil melawan pandemi Covid-19 apabila menghidupkan dan mempraktikkan nilai-nilai Pancasila yang sejatinya memang adalah ideologi bangsa dan pedoman dalam bermasyarakat.

Sebagai contoh, Ratih mengungkapkan sila pertama Pancasila akan menuntun rakyat untuk senantiasa bersyukur dan berpikir positif; sila kedua berkaitan dengan kasih; sila ketiga terkait dengan persatuan; sila keempat berkaitan dengan gotong royong; dan sila kelima menuntun rakyat berempati.

“Ketika kelima hal di dalam Pancasila, nilai-nilai itu sungguh menjadi ruh kita, maka kita akan insyaallah sungguh bisa membangun optimisme di tengah disruption era seperti saat ini. Nah artinya apa teman-teman? Kita akan membuka ruang untuk mau berubah. Dan, berbicara tentang perubahan itu dimulai dari kita sendiri,” ungkap Ratih.

Ratih menyatakan awal perubahan itu bisa dilakukan dengan membangun optimisme dalam diri sendiri yang dilakukan secara bertahap, dari memiliki harapan, menjadi tangguh (resilience), dan mengembangkan pola pikir bertumbuh (growth mindset).

“Saya mengutip dalam pidato Presiden RI, Bapak Joko Widodo, kemarin, ‘Berani berubah dan mengubah adalah fondasi membangun Indonesia Maju’ dan perubahan dimulai dari diri kita sendiri,” tandas Ratih.

Sementara itu, Wabentum III DPP GPP Midi Haryani selaku moderator diskusi kembali menegaskan bahwa gotong royong adalah kunci untuk melewati pandemi Covid-19.

Penulis: Jessica Cornelia Ivanny
Editor: Jessica Cornelia Ivanny

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top