Survei Median: 46,4% Warga Percaya Isu PKI Bangkit Lagi di Indonesia | Pranusa.ID

Survei Median: 46,4% Warga Percaya Isu PKI Bangkit Lagi di Indonesia


FOTO: Massa membakar kain bersimbol komunis di depan kantor Gubernur Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur (2016)/Dok.Antara-Didik Suhartono.

PRANUSA.ID– Pemberontakan G 30S/PKI menjadi salah satu momen sejarah kelam yang pernah dilalui oleh bangsa Indonesia. Hingga kini, 56 tahun sudah berlalu, namun isu PKI akan bangkit kembali selalu menjadi bahan pembicaraan terutama saat memasuki penghujung bulan September. Sejauh apa masyarakat percaya dengan isu tersebut?

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Media Survei Nasional (Median) dari tanggal 19 hingga 26 Agustus 2021, sebanyak 46,4 persen responden percaya akan isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Indonesia saat ini.

Dalam rinciannya, peneliti Median Rico Marbun mengungkapkan, sebanyak 28,5 persen masyarakat mengatakan percaya dengan 17,9 persen di antaranya sangat percaya. Kemudian 31,5 persen tidak percaya, 13,5 persen sangat tidak percaya, dan ada 8,6 persen lainnya tidak tahu atau tidak menjawab.

“Jumlah yang percaya terhadap isu kebangkitan komunis di Indonesia itu cukup besar, yaitu berkisar antara 46,4 persen,” kata Rico, Kamis (30/9/2021).

Rico Marbun mengatakan, terdapat 10 alasan publik percaya terhadap isu kebangkitan komunisme. Alasan yang paling dominan, yakni kehadiran tenaga kerja asing asal Tiongkok atau Cina dan proyek-proyek dari Cina yang banyak di Indonesia dengan persentase 12,3 persen.

Kemudian, 12 persen lainnya percaya isu kebangkitan komunisme di Indonesia lantaran banyak ulama yang ditangkap.

Lalu 11,8 publik lainnya beralasan Indonesia saat ini tergantung vaksin dari China; 9,4 persen karena China ingin mencaplok kawasan perairan Natuna; 9 persen publik lainnya beranggapan China menguasai perekonomian Indonesia.

Selanjutnya, setidaknya 6,6 persen responden beralasan karena sejarah tentang komunis baik melalui buku pelajaran atau film terkesan dikaburkan atau tidak jelas. 5,4 persen publik beralasan banyak serangan yang ditujukan ke penceramah akhir-akhir ini.

Kemudian 4,6 persen responden menilai isu kebangkitan PKI bisa terjadi lantaran ada upaya mengganti pancasila menjadi trisila. Dan 4,5 persen lainnya beranggapan konflik laut China selatan dapat menyulut kebangkitan komunisme di Tanah Air, dan terakhir 1,3 persen lainnya percaya komunisme tidak akan pernah mati.

“Jadi kalau kita lihat sebenarnya dari alasan-alasan kenapa publik percaya akan kebangkitan komunisme kita bisa lihat dua faktor. Pertama faktor dalam negeri, dan kedua faktor luar negeri,” jelas Rico.

Sementara alasan bagi 45 persen warga yang tidak percaya akan isu kebangkitan komunisme di Indonesia, paling banyak yakni 18 persen dari mereka percaya PKI dan komunisme sudah dilarang di Indonesia.

Kemudian 14,5 persen menganggap PKI sudah tidak ada; 10 persen beralasan tidak percaya kebangkitan PKI lantaran sudah menjadi sejarah; 8,5 persen percaya Indonesia masih punya Pancasila; dan 6,6 persen menganggap isu komunis kepentingan politik.

Lalu 5,7 persen responden yang tidak percaya akan kebangkitan komunisme di Tanah Air menganggap isu tersebut hanyalah siasat adu domba. 4,4 persen lainnya percaya agama di Indonesia dilindungi, dan 3 persen sisanya menganggap isu kebangkitan PKI adalah hoaks atau kabar burung semata.

Survei Median ini dilakukan dengan melibatkan 1.000 responden berusia 17 ke atas yang terpilih secara random dengan teknik Multistage Random Sampling dan proporsional atas populasi provinsi dan jenis kelamin.

Sementara Margin of error diperkirakan sekitar minus 3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Median menanyakan publik melalui face to face interview.

 

Laporan: Bagas R

Editor: Jessica C. Ivanny

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top