Hari Raya Nyepi di Tengah Wabah Virus Corona | Pranusa.ID

Hari Raya Nyepi di Tengah Wabah Virus Corona


Perayaan Nyepi

PRANUSA.ID- Virus corona membuat pemeluk agama di Indonesia harus turut menyesuaikan diri dan ibadah dengan keadaan yang ada untuk mencegah virus tersebut semakin menyebar luas.

Misalnya saja, saat ini umat Muslim untuk sementara waktu harus mengikuti anjuran tidak melaksanakan Salat Jumat berjamaah di masjid.

Sedangkan untuk umat kristen mereka harus melakukan ibadah dengan live streaming melalui platform yang sudah disediakan. Penyesuaian seperti ini juga dilakukan oleh masyarakat Hindu dalam menyongsong Hari Raya Nyepi.

Biasanya, jelang Hari Raya Nyepi, ada dua hal yang harus dilakukan yaitu upacara melasti dan perarakan ogoh-ogoh. Dua atau tiga hari sebelum upacara Nyepi, digelar upacara melasti yang bertujuan untuk menyucikan diri.

Di Sidorejo,upacara ini diadakan di Pantai Pasir Putih. Upacara pun digelar dengan masyarakat sekampung. Upacara diisi dengan sembahyang dan menyuci benda-benda sakral yang ada di Pura. Upacara ini ditutup dengan mencelupkan diri ke air.

Namun,untuk perayaan ogoh-ogoh sayangnya harus ditiadakan. Sekalipun begitu,warga tidak merasa hal tersebut dapat mengurangi makna dari Nyepi.

Ogoh-ogoh menjadi simbol sifat buruk manusia,seperti iri hati, tamak dan juga dengki. Tanpa adanya ritual pembakaran ogoh-ogoh sama sekali tidak menghilangkan makna dari Nyepi itu sendiri.

Pada puncaknya,umat Hindu akan merayakan Nyepi. Nyepi dilakukan dengan melaksanakan Catur Brata yang meliputi amati geni (tidak menyalakan api atau memasak), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak berpergian), amati lelanguan (menghentikan aktifitas duniawi).

Di dalam kondisi pandemi virus corona, rasa – rasanya umat beragama Hindu tetap dapat menjalankan kegiatan keagamaannya tanpa ada hambatan apapun, mengingat Nyepi memang dilaksanakan di rumah.

 

Penulis : Hendrick Jorgensen

Editor : Kris

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top